Ini Sosok Jenderal TNI yang Paling Berjasa Membesarkan Kopassus

VIVA Militer: Prajurit Kopassus
Sumber :
  • youtube

VIVA – Komando Pasukan Khusus (Kopassus) adalah salah satu kekuatan tempur militer Komando Utama (Kotama) yang dimiliki Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat.

Kemampuan Kopassus dalam menjalankan setiap operasi tidak perlu diragukan lagi. Satuan Komando Khusus itu memang sengaja dibentuk dengan merekrut prajurit-prajurit tempur yang memiliki kemampuan atau skill dalam pertahanan dan pertempuran di atas rata-rata prajurit lainnya.

Sehingga, tidak heran jika pasukan yang dikenal dengan sebutan Korps Baret Merah itu sangat disegani bukan hanya di dalam negeri, tapi juga di mata militer asing.

Hari ini, Jumat, 16 April 2021, Kopassus tepat memasuki usia ke-69 tahun. Pada kesempatan ini pula VIVA Militer sengaja mengulas sosok orang yang sangat berpengaruh dalam mendidik dan membentuk satuan komando pasukan khusus ini hingga menjadi pasukan tempur yang disegani seperti sekarang ini.

Tahu kah anda, siapa sosok yang sangat berpengaruh dalam membentuk karakter prajurit Kopassus itu?

Dia adalah Jenderal TNI (Purn) Leonardus Benyamin Moerdani atau yang lebih akrab disebut dengan Jenderal Benny Moerdani. Iya, Benny Moerdani merupakan salah satu jenderal yang paling berjasa dalam membentuk karakter pasukan tempur Kopassus menjadi pasukan elit yang memiliki keberanian dalam pertempuran dan selalu berhasil dalam menjalankan tugas dan operasinya.

VIVA Militer: Jenderal TNI (Purn) L.B. Moerdani

Photo :
  • youtube

Mungkin pembaca VIVA Militer masih bertanya-tanya, mengapa Benny Moerdani sangat berjasa terhadap Kopassus?

Kenang Kebersamaan dengan SBY di Akmil, Prabowo: Beliau Terbaik, Saya Taruna Nakal

Begini kisahnya, pada tahun 1954, Jenderal TNI (Purn) L.B. Moerdani ketika itu masih berpangkat Letnan Dua. Karena kecerdasannya, dia ditunjuk dan dipercaya untuk melatih dan mendidik para prajurit pilihan TNI Angkatan Darat pertama kali ketika Kolonel A.E. Kawilarang mendirikan Kesatuan Komando Tentara Territorium III/Siliwangi (Kesko TT). Moerdani pun diangkat oleh Panglima TT/III Siliwangi sebagai Kepala Biro Pengajaran.

Sebagaimana diketahui, Kesko TT adalah cikal bakal terbentuknya Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD) yang pada perjalanannya nama pasukan elit itu diubah menjadi Komando Pasukan Khusus (Kopassus).

Ramalan Jayabaya: Satrio Wirang Simbol Ambisi Politik yang Membahayakan

Nah, pada tahun 1956, Moerdani diangkat menjadi Komandan Kompi RPKAD. Sejak itulah dia terlibat secara aktif dalam sejumlah operasi yang dilakukan oleh pasukan elit TNI Angkatan Darat.

Mulai dari menghadapi ancaman para pemberontak Darul Islam (DI/TII) di Jawa Barat, melakukan pertempuran melawan Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) di Sumatera.

Innalillahi, Letnan Jupriadi Mantan Perwira Terbaik Penerbangan TNI AL Meninggal Dunia

Hingga pada tahun 1958, dia bersama pasukan RPKAD terjun ke belakang garis musuh di Pekanbaru dan Medan untuk mengambil alih dua kota itu dari penguasaan PRRI.

VIVA Militer: Pasukan elit Kopassus

Photo :
  • youtube

Tidak hanya itu, pada operasi perebutan Irian Barat di tahun 1961, Benny Moerdani pun masih ikut dilibatkan dalam operasi tersebut. Padahal, ketika itu Moerdani sudah dikirim ke Amerika Serikat oleh Jenderal Ahmad Yani untuk mengikuti pendidikan Sekolah Infanteri Angkatan Darat di Fort Benning, AS. Di sana, Benny Moerdani mengikuti Kursus Lanjutan Perwira Infanteri dan berlatih dengan 101st Airbone Division.

Sehingga, dalam operasi perebutan Irian Barat yang dilakukan pada tahun 1961, Moerdani kembali melatih pasukan RPKAD dan Kostrad untuk melakukan aksi penerjunan payung dan melakukan operasi penyusupan ke belakang garis musuh.

Operasi penerjuanan payung ke Irian Barat pun dilakukan. Benny Moerdani kembali memimpin pasukan dan berhasil merebut Irian Barat setelah menaklukkan Angkatan Laut Belanda ketika itu.

Hal serupa juga terjadi pada tahun 1964, setelah berhasil merebut Irian Barat, Moerdani kembali memimpin pasukan RPKAD yang pernah dilatihnya melakukan aksi terjun payung untuk melakukan pendaratan dan penyusupan ke Kalimantan.

Mereka bertempur dan melakukan perang gerilya melawan tentara Malaysia dan Inggris yang ketika itu akan merebut Nunukan, Kalimantan dari Republik Indonesia.

Sebagai pelatih sekaligus Komandan Kompi RPKAD pemikiran serta teknik pertempuran Benny Moerdani sudah pasti banyak mempengaruhi pola gerak pasukan elit Kopassus hingga saat ini.

Dan hari ini, Kopassus sudah memasuki usia ke 69 tahun. Tantangan serta ancaman yang akan dihadapi kedepan pun pastinya akan berbeda dengan yang pernah dihadapi di masa lalu.

Semoga di usia yang semakin matang ini, Kopassus dapat terus berkarya dan tetap solid menjaga dan mengawal NKRI dari berbagai ancaman yang akan datang.

Keluarga besar VIVA Militer mengucapkan, Dirgahayu ke-69 tahun Kopassus. Berani... Benar... Berhasil... Komando!!!

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya