Macron Janji Tak Kirim Militer ke Ukraina, Prancis Ciut Hadapi Rusia?

VIVA Militer: Presiden Prancis, Emmanuel Macron, menyalami prajurit
Sumber :
  • European Security Journal

VIVA – Perseteruan yang semakin memanas antara Rusia dan Ukraina, membuat sejumlah negara di dunia khawatir. Salah satunya adalah Prancis, yang notabene adalah rekan Ukraina dalam Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

Rusia Telah Menangkap Pemodal Teroris Serangan Moskow, Ternyata Dikirim Melalui Ukraina

Dikutip VIVA Militer dari CBS News, Presiden Prancis, Emmanuel Macron, memberikan sikapnya terkait memanasnya konflik Rusia dan Ukraina. 

Macron secara langsung mendesak Amerika Serikat (AS) dan negara-negara Eropa, untuk membantu menyelesaikan masalah Rusia-Ukraina lewat jalur diplomasi. 

Meski Negaranya Tengah Dilanda Aksi Terorisme, Rusia Tetap Kirim 29 Ton Bantuan ke Gaza

Presiden yang baru berusia 43 tahun itu memastikan bahwa ia takkan mengizinkan operasi militer baru di wilayah Ukraina. Bisa dikatakan, Macron takkan mengirim pasukan Angkatan Bersenjata Prancis (Forces Armees Francaises) untuk menjalankan misi di Ukraina.

Photo :
  • Bloomberg
Marah Anggotanya Disiksa, ISIS Rilis Video Ancam Bunuh Presiden Putin: Berhenti Siksa Anggota Kami!

"AS, Eropa, kita semua sangat jelas berhadapan dengan Rusia. Kami tidak akan pernah menerima operasi militer baru di tanah Ukraina. Dan, kami akan membangun jalur agar mampu berhadapan dengan Rusia," ujar Macron.

Akibat pernyataannya Macron dinilai lembek dalam hal solidaritas antar anggota NATO. Tak seperti saat mengintervensi konflik Turki-Yunani di Laut Mediterania, pada 2020 lalu. Saat itu, Macron mengirim armada tempurnya untuk mendukung Yunani. 

Tak cuma itu. Macron pun terlibat perang urat saraf dengan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan. Tak jarang, Macron mengobral sikap tegas untuk mengajak Turki perang.

Masih segar dalam ingatan saat kapal induk bertenaga nuklir Angkatan Laut Prancis, Charles de Gaulle. Militer Prancis menunjukkan kesiapannya untuk menghadapi segala kemungkinan, termasuk membawa sejumlah unit salah satu jet tempur tercanggih di dunia, Dassault Rafale.

Akan tetapi, sikap Macron justru dianggap lunak saat harus berada di sisi Ukraina. Ada berbagai kemungkinan terkait keputusan yang diambil Macron. Satu hal yang paling mungkin adalah karena lawan yang akan dihadapinya adalah Rusia, negara dengan armada militer terkuat kedua di dunia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya