Jenderal Tedjo: TNI Perlu 16 Kapal Selam Buat Jaga Lautan Indonesia

VIVA Militer: Kapal Selam KRI Cakra (401) TNI Angkatan Laut
Sumber :
  • koarmatim.tnial.mil.id

VIVA – Pasca tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala (402), Tentara Nasional Indonesia (TNI), khususnya TNI Angkatan Laut, harus bekerja ekstra untuk memaksimalkan peran empat kapal selam yang ada saat ini. Sebab, praktis saat ini Indonesia hanya memiliki empat unit kapal selam sebagai andalan menjaga wilayah perairan.

Pimpin Halal Bihalal di Mabesal, Ini Pesan KSAL Muhammad Ali untuk Prajurit Jalasena

VIVA Militer dalam berita sebelumnya melaporkan bahwa setelah KRI Nanggala (402) karam, tinggal ada empat kapal selam TNI Angkatan Laut yang tersisa. Keempat kapal selam itu adalah KRI Cakra (401), KRI Nagapasa (403), KRI Ardadedali (404), dan KRI Alugoro (405).

Dalam catatan yang dikutip VIVA Militer dari UN Statistics (Data Statistik Persatuan Bangsa-Bangsa) tahun 2005, Indonesia memiliki luas total lebih dari 1,9 juta kilometer persegi. Dan seperti yang diketahui, 76,4 persen dari wilayah Indonesia adalah perairan.

RI Bangun Kapal Selam Sekelas Scorpene, Pengamat: Langkah Maju Pertahanan di Sektor Maritim

Dengan luas wilayah perairan yang disebutkan tadi, maka Indonesia dalam hal ini TNI Angkatan Laut sangat memerlukan armada pendukung tugas pengamanan.

Photo :
  • Berner Zeitung
KSAL Laksamana Muhammad Ali Pimpin Laporan Korps Kenaikan Pangkat 11 Pati TNI AL
 

Hal ini yang sempat dikatakan oleh mantan Kepala Staf TNI Angkatan Laut, Laksamana TNI (Purn.) Tedjo Edhie Purdjianto, dalam sebuah diskusi bersama Letjen TNI (Purn.) Prabowo Subianto Djojohadikusumo.

Tedjo mengatakan, bukan cuma jumlah kapal selamnya saja yang perlu dimiliki dalam kuantitas banyak. Tetapi juga, kemampuan atau kapabilitas unit kapal selamnya pun perlu diperhatikan. 

Sebagai mantan orang nomor satu di TNI Angkatan Laut, Tedjo yang juga pernah menduduki posisi sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Republik Indonesia (Menkopolhukam RI), tahu persis seperti apa postur ideal alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang dibutuhkan.

"Bukan hanya jumlah yang harus miliki, namun capability juga harus kita miliki. Jadi selain jumlah tadi saya katakan kapabilitas, untuk meng-cover seluruh wilayah kita membutuhkan idealnya 16 (unit) kapal selam," ucap Tedjo.

Dari pernyataan Tedjo itu, bisa terlihat bahwa TNI Angkatan Laut masih membutuhkan setidaknya 12 unit kapal selam lagi untuk mendukung tugasnya mengamankan wilayah kedaulatan NKRI di perairan. Selain kapal selam, tentunya TNI Angkatan Laut juga membutuhkan sejumlah unit kapal lain semisal frigate dan korvet.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya