Jenderal Ahli Bom Kopassus TNI Olok-olok Aksi Bodoh Tentara Amerika

VIVA Militer: Letjen TNI (Purn.) Johannes Suryo Prabowo saat menjadi Kasum TNI
Sumber :
  • Youtube

VIVA – Di balik kekuatan teknologi militer Amerika Serikat (AS), ternyata masih ada saja prajuritnya yang kurang cakap dalam hal menjalankan misi. Terbukti, ada sebuah video yang beredar di media sosial dan bahkan jadi bahan olok-olok seorang Purnawirawan Perwira Tinggi (Pati) TNI Angkatan Darat.

Syarat Iran Tak Jadi Serang Israel, Kisah Penyamaran Intel Kopassus hingga Sopir Bus Positif Narkoba

Adalah Letjen TNI (Purn.) Johannes Suryo Prabowo, yang semasa masih aktif berdinas di satuan elite Komando Pasukan Khusus (Kopassus) terkenal sebagai ahli bahan peledak. 

Dalam berita VIVA Militer Jumat 15 Januari 2021, Suryo Prabowo pernah memberikan pernyataan jika anggota Korps Baret Merah tak butuh ilmu militer yang dimiliki Amerika. Dikatakan Suryo Prabowo saat itu, seorang anggota Kopassus akan semakin terlihat kemampuan tempurnya justru saat tak memegang senjata.

Kisah Unik Penyamaran Intel Anggota Kopassus Jadi Penjual Durian

Suryo juga menjelaskan, ia memiliki pengalaman dalam hal demolisi dan anti-demolisi. Lulusan terbaik Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) ini juga mengisahkan pengalamannya saat menjadi instruktur demolisi di jajaran Kopassus. 

Photo :
  • Youtube
Ikhlas Pangkal Sukses: Catatan Kecil tentang Prabowo Subianto

Dalam akun Instagram pribadinya, Suryo Prabowo mengunggah sebuah video berdurasi 45 detik. Video itu menunjukkan sebuah kendaraan Humvee yang ditumpangi sejumlah tentara Amerika, tengah mendorong sebuah mobil sedan dengan perlahan.

Ternyata, maksud pasukan Amerika itu mendorong mobil kosong adalah untuk menjinakkan bom. Sebab diketahui, ada bahan peledak yang dipasang di mobil berwarna biru itu. 

Akan tetapi, setelah beberapa meter bergerak mobil sedan itu meledak. Beruntung, mobil Humvee militer Amerika tak ikut hancur akibat ledakan itu. Hal ini lah yang dianggap Suryo Prabowo sebagai aksi yang terbilang bodoh.

"Contoh cara bodoh untuk menangani bom mobil (VBIED/vehicle-borne improvised explosive device) di Irak (2005)," tulis Suryo Prabowo di akun Instagram pribadinya.

Wajar saja Suryo Prabowo memberikan pernyataan itu. Sebagai seorang ahli bahan peledak, pria kelahiran Semarang 15 Juni 1954, tentu mengerti betul bagaimana cara menjinakkan bom yang terpasang di mobil.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya