Kapal Angkatan Laut China Berhasil Angkat Serpihan KRI Nanggala 402

VIVA Militer: KRI Nanggala 402.
Sumber :

VIVA – Proses pencarian dan pengangkatan atau SAR kapal selam KRI Nanggala 402 milik Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut hingga saat ini masih terus dilakukan.

Roadmap Repatriasi Hak Militer Sumber Daya Pertahanan Negara

Pencarian yang melibatkan tiga kapal milik Angkatan Laut China itu kini sudah memperoleh hasil. Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) II, Laksda TNI Iwan Isnurwanto menyatakan, kapal penelitian bawah laut milik Angkatan Laut China yaitu Tan Suo Er Hao-2 telah berhasil menemukan tiga bongkahan besar KRI Nanggala 402 yang berada di dasar kedalaman 839 meter di bawah laut.

Menurut Pangkoarmada II, terdapat tiga bagian besar yang merupakan bagian dari KRI Nanggala 402, yaitu bagian Haluan kapal, buritan kapal, dan anjungan kapal yang terpecah terbagi tiga bagian.

TNI Pemersatu Anak Bangsa Demi Kemajuan Indonesia

Dia menjelaskan, kapal Tan Suo Er Hao-2 milik pemerintah China itu telah menerjunkan robot penyelam ke kedalaman 850 meter untuk mencari dan berupaya mengangkat puing atau bongkahan kapal KRI Nanggala 402 yang berada di kedalaman 839 meter di bawah laut. Namun, lanjut Pangkoarmada II, hingga saat ini proses pengangkatan hanya dapat dilakukan pada sejumlah bagian kecil KRI Nanggala 402 saja.

"Tan Suo Er Hao-2 menyelam ke kedalaman 850 meter, dan telah berhasil mengangkat beberapa bagian kecil KRI Nanggala 402. Tiga bagian besar seperti Haluan Section, Buritan Section, dan Anjungan Section belum dapat terangkat," kata Pangkoarmada II Laksda TNI Iwan Isnurwanto pada saat menyampaikan perkembangan pencarian KRI Nanggala 402 di Denpasar, Bali, Selasa, 18 Mei 2021.

Moment Megawati Sedih Kenang Kapal Selam KRI Nanggala 402 yang Tenggelam di Selat Bali

Lebih jauh lagi dia menjelaskan, beberapa bagian kecil KRI Nanggala 402 yang berhasil diangkat diantaranya adalah penghubung kabel terpedo, Liferaft, dan Technical Handbook.

"Tan Suo Er Hao telah melaksanakan percobaan pengangkatan bagian Anjungan (Sail Section), namun tidak berhasil karena sling pengikat putus. Diperkirakan Anjungan itu masih terikat dengan bagian kapal lainnya sehingga yang awalnya diperkirakan berat Anjungan itu 18 ton itu lebih dari itu," ujar Pangkoarmada II.

Kedepan, lanjut Pangkoarmada II, kapal Tan Suo Er Hao akan tetap berupaya untuk mengangkat bagian Buritan (Stern Section) dan Anjungan (Sail Section) yang sudah terpecah menjadi tiga bagian dengan Haluan (Bow Section) KRI Nanggala.

Sebagaimana diketahui, kapal selam KRI Nanggala 402 telah mengalami insiden Submiss atau hilang kontak pada tanggal 21 April 2021 lalu ketika sedang melaksanakan latihan penembakan torpedo di perairan Utara Pulau Bali. Pada tanggal 25 April 2021, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto telah mengumumkan secara resmi bahwa KRI Nanggala 402 telah mengalami Subsank atau tenggelam di kedalaman 839 meter di bawah permukaan laut.

Peningkatan status KRI Nanggala dari Submiss menjadi Subsunk itu kemudian direspon cepat oleh sejumlah negara sahabat seperti Australia, Singpura, Amerika Serikat, Malaysia, dan China untuk memberikan dukungan serta bantuan dalam proses pencarian kapal selam buatan Jerman 41 tahun silam itu.

Sejak dinyatakan hilang kontak dan tenggelam, TNI Angkatan Laut telah mengerahkan kekuatan penuh untuk mencari dan memastikan keberadaan kapal selam yang membawa 53 awak terbaik bangsa itu.

Baca: Teroris OPM Kian Melemah, TNI Difitnah Serbu Gereja di Papua

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya