Akhirnya TNI Berangkatkan Pasukan Kalajengking Hitam Kostrad ke Papua

VIVA Militer: Batalyon Mekanis Raider 412/BES.
Sumber :
  • Divisi 2 Kostrad

VIVA – Militer Tentara Nasional Indonesia (TNI) kembali mengerahkan pasukan untuk menjaga keamanan di Papua. Kali ini yang diberangkatkan adalah pasukan kalajengking hitam milik Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad).

Mayjen TNI Anton Resmi Jabat Panglima Divisi Infanteri 2 Kostrad Gantikan Mayjen Haryanto

Berdasarkan informasi yang didapatkan VIVA Militer, pasukan kalajengking hitam alias Batalyon Mekanis Raider 412/Bharata Eka Shakti (BES) diberangkatkan ke Papua, Rabu siang 2 Juni 2021.

Pasukan Yonmek Raider 412/BES yang berada di bawah kendali Divisi 2 Kostrad berangkat dari markas mereka di Purworejo melaluo Dermaga Tanjung Mas, Semarang, Jawa Tengah.

Kembali Setelah 10 Tahun Tinggalkan Kostrad, Mas Bangun Melesat Naik Pangkat Jadi Mayjen TNI

Menurut Panglima Divisi 2 Kostrad, Mayor Jenderal TNI Andi Muhammad, pasukan Yonmek Raider 412/BES ditugaskan ke Papua sebagai Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Penyangga Mobile  RI dengan Papua Nugini, prajurit TNI ini akan bertugas selama 9 bulan ke depan.

Photo :
  • Divisi 2 Kostrad
Melesat Jadi Pangdam, Mayjen TNI Haryanto Serahkan Jabatan Panglima Divif 2 Kostrad ke Sohibnya

"Selamat atas terpilihnya Satgas Yonif Mekanis Raider 412/BES/6/2 Kostrad sebagai Satuan yang diberi kesempatan melaksanakan tugas operasi pengamanan perbatasan mobile RI-PNG dalam rangka operasi pengamanan perbatasan darat RI-PNG di wilayah Papua. Tugas ini merupakan kehormatan dan kepercayaan yang diberikan oleh Negara kepada kalian," kata Mayjen TNI Andi Muhammad.

Saat melepas pasukan Yonmek Raider 412/BES, Pangdiv 2 Kostrad berpesan agar seluruh prajurit TNI yang terlibat agar mewaspadai setiap gerakan yang dapat mengganggu pertahanan dan keamanan negara, terutama di Papua.

"Seiring dengan upaya pemerintah dalam mengatasi berbagai permasalahan bangsa, tantangan tugas kita ke depan juga semakin berat dan kompleks, khususnya dihadapkan dengan permasalahan pertahanan dan keamanan dalam negeri termasuk di wilayah Papua dengan mereduksi kekuatan bersenjata kelompok separatis, serta menghilangkan kemauan dan kemampuan bertempurnya," kata beliau.

Baca: 16 Pesawat Militer China Terobos Langit Malaysia, Tentara Jiran Panik

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya