Klaim 2 Senjata Baru, Iran Tantang Militer Amerika di Teluk Persia

VIVA Militer: Presiden Iran, Hassan Rouhani
Sumber :
  • Voice of America

VIVA – Taring Angkatan Laut Iran (NEDAJA) makin tajam, usai mendapatkan dua senjata baru dengan teknologi canggih. Senjata baru militer Iran adalah dua unit kapal perang, perusak dan penyapu ranjau.

Pemerintah Harus Antisipasi Kebijakan Ekonomi-Politik Imbas Perang Iran-Israel

Kapal perusak Dena (Dena destroyer) dan kapal penyapu ranjau (Shahin minehunter), secara resmi diluncurkan Presiden Republik Islam Iran, Hassan Rouhani, Senin 14 Juni 2021, bertempat di Pelabuhan Bandar Abbas.

Dikutip VIVA Militer dari Mehr News Agency, kedua kapal perang militer Iran itu adalah produk buatan asli Iran. Kapal perusak Dena merupakan kapal kelas Mowj yang dirancang dan dibuat oleh Kementerian Pertahanan dan Logistik Angkatan Bersenjata Iran.

Bank Mandiri Pastikan Likuiditas Solid di Tengah Gejolak Iran-Israel

Kapal ini memiliki bobot lebih dari 1.300 ton, dan diyakini memiliki daya jelajah tinggi lintas benua. Tak hanya itu, sejumlah sistem persenjataan teknologi canggih juga menempel di sejumlah titik.

VIVA Militer: Kapal perusak Dena milik Angkatan Laut Iran (NEDAJA)

Photo :
  • Mehr News Agency
OJK Beberkan Kunci Hadapi Memanasnya Dinamika Ekonomi Global

Berbasis teknologi tinggi, kapal perusak Dena disebut memiliki multi peran dalam hal pengintaian, perang di darat laut, darat dan udara. Terbukti, kapal ini juga memiliki dek penerbangan helikopter.

Kapal penyapu ranjau Shahin juga tak kalah canggih. Dirancang oleh para ilmuwan muda Iran, kapal penyapu ranjau Shahin punya kemampuan melacak dan menghancurkan berbagai jenis ranjau laut.

Selain Rouhani, peluncuran dua kapal perang Angkatan Laut Iran juga dihadiri oleh sejumlah petinggi militer. Diantara para perwira tinggi militer Iran, ada Kepala Staf Angkatan Laut Iran, Laksamana Muda Hossein Khanzadi dan Menteri Pertahanan Iran, Brigadir Jenderal Amir Hatami. 

Dalam selama hampir dua tahun terakhir, Iran kerap menunjukkan nyali militer lautnya di wilayah Teluk Persia dan Selat Hormuz. Dalam setahun terakhir, sejumlah kapal perang Iran mengadang kapal-kapal perang Angkatan Laut Amerika Serikat (AS).

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya