Ternyata Letjen Prabowo Punya Rencana Besar Keamanan Negara Masa Depan

VIVA Militer: Letjen TNI (purnawirawan) PS.
Sumber :

VIVA – Ada rencana besar yang ternyata sedang dirancang Menteri Pertahanan, Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto untuk menghadapi situasi darurat keamanan kesehatan bagi NKRI.

Setelah Jokowi, Menlu China Wang Yi Temui Prabowo Subianto

Rencana besar mantan Panglima Komando Strategis TNI Angkatan Darat (Kostrad) itu saat berjumpa dengan Direktur Jenderal Badan Kesehatan Dunia (WHO) Dr Tedros A Ghebreyesus, di Kantor Pusat WHO, Jenewa, Swiss.

Dilansir VIVA Militer dari siaran resmi Kemhan RI, Kamis 1 Juli 2021, tokoh militer berdarah baret merah Komando Pasukan Khusus (Kopassus) itu mengungkapkan kepada Dr Tedros soal upaya kapasitas Indonesia, terkait dengan keamanan kesehatan di Indonesia, khususnya Kementerian Pertahanan dan sumber daya pertahanan, dalam menghadapi pandemi mendukung kesiapsiagaan Indonesia untuk menghadapi kedaruratan kesehatan di masa mendatang.

RKP 2025 Sudah Disusun dengan Prioritaskan Program Prabowo-GIbran, Ini Rinciannya 

Untuk memperkuat keamanan kesehatan RI, Letjen TNI Prabowo Subianto berencana membangun Center of Excellence. CoE akan dibangun di tingkat provinsi.

CoE ini nanti menurut Prabowo, bakal memperkuat kapasitas Indonesia dalam mendeteksi, menangkal dan menghadapi tantangan kesehatan masa depan pada tingkat provinsi.

PDIP Harus Ambil Langkah Taktis jadi Oposisi Prabowo, Jangan Tersandera Hak Angket

Photo :
  • Kemhan RI

Selain itu, CoE yang akan dibangun Prabowo ini juga berfungsi untuk memperkuat kapasitas 110 rumah sakit militer dalam penanganan COVID-19, termasuk memastikan penyediaan layanan kesehatan dasar selama pandemi.

Dr Tedros sangat mengapresiasi rencana besar Letjen TNI Prabowo Subianto itu, apalagi dalam agendanya CoE akan berjalan dari hasil kolaborasi sipil-militer dalam penanganan kehadaruratan kesehatan publik dan bencana alam, serta agenda global lainnya seperti penguatan kapasitas di bidang chemical, biological, radiological dan nuclear defense.

Hal ini sejalan dengan pendekatan WHO untuk memastikan keterlibatan semua elemen negara dan masyarakat dalam penanganan pandemi.

Dirjen WHO dan Menhan Prabowo sepakat untuk menindaklanjuti sejumlah kerja sama dalam merespon pandemi COVID-19, baik yang bersifat segera seperti ketersediaan alat kesehatan maupun jangka panjang, termasuk penguatan kapasitas tenaga kesehatan militer dan pendirian sejumlah pusat ketahanan biologi.

Baca: Perang Arab Yaman Kian Ngeri, Beredar Foto Mayat Anak Hangus Dirudal

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya