- Kopaska
VIVA – Tak disangka, ternyata Tentara Nasional Indonesia (TNI) mewarisi berbagai strategi dan taktik bertempur kuno yang dikuasai pasukan perang raja-raja Nusantara.
Salah satu ilmu perang raja Nusantara yang dikuasai TNI ialah taktik Train Hard Fight Easy.
Taktik tempur militer luar biasa ini dikuasai oleh prajurit TNI dari pasukan elite Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI Angkatan Laut.
Dilansir VIVA Militer dari siaran resmi Kopaska Komando Armada (Koarmada) I TNI AL, Senin 26 Juli 2021, taktik ini merupakan serangan cepat di tengah laut untuk dapat menguasai kapal musuh.
Dalam foto yang disiarkan, tampak sejumlah prajurit Kopaska sedang memperagakan taktik itu ketika merebut sebuah kapal besar.
Pasukan Kopaska menyergap kapal dari belakang, mereka hanya menggunakan Sea Rider. Lalu dengan seutas tali Kopaska naik ke atas kapal memanjat badan kapal.
Dalam keterangannya Kopaska menyatakan bahwa taktik tempur cepat itu bukan didapatkan dari pasukan elite dunia milik Angkatan Darat Inggris, Special Air Service (SAS).
Atau juga bukan didapatkan Kopaska dari pasukan khusus Angkatan Laut Amerika Serikat, Navy SEAL (The United States Navy Sea, Air and Land).
Tapi melainkan taktik perang milik pasukan tempur Raja Sriwijaya sang penguasa Selat Berhala.
"This tactic is not from the SEAL or from S.A.S but the legacy of King Sriwijaya, rules of the Straits BERHALA," tulis Kopaska.
Jika berbicara sejarah tentunya masyarakat dunia sudah banyak yang tahu, bahwa Kerajaan Sriwijaya merupakan pemilik armada perang laut terkuat di Asia.
Saking kuat armada perang laut Sriwijaya kala itu, membuat kerajaan yang berdiri di Sumatera memiliki luas wilayah kekuasaan hingga ke Kamboja, Thailand, Semenanjung Malaya hingga Jawa.
Kerajaan Sriwijaya berdiri pada tahun 683 dengan raja Sri Jayanasa, dan berakhir pada tahun 1025.