Panglima Kerahkan 63 Ribu Prajurit TNI Jadi Tracer COVID-19

VIVA Militer: Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto di Kantor BNPB Jakarta
Sumber :
  • Puspen TNI

VIVA – Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyatakan, TNI telah mengerahkan lebih dari 63 ribu prajurit yang berasal dari Babinsa Tiga Matra, yaitu TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Laut, dan TNI Angkatan Udara di seluruh Indonesia. 

Keuskupan Agung Jakarta Sebut Paus Fransiskus Akan Kunjungi Indonesia September 2024

63 ribu prajurit TNI itu dikerahkan sebagai tenaga Tracer hingga ke pelosok-pelosok daerah. Hal itu dilakukan untuk membantu pemerintah dalam menekan kasus COVID-19 di seluruh Indonesia.

“Para Babinsa dari tiga matra tersebut akan ditempatkan di Posko-Posko PPKM Mikro untuk membantu tenaga kesehatan di Puskesmas yang ada di Desa dan Kelurahan di seluruh Indonesia,” kata Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto ketika meninjau Pelatihan Tracer Digital bagi Babinsa, Babinpotmar, dan Babinpotdirga di Kantor BNPB, Jakarta, Senin, 26 Juli 2021.

Menkes: Implementasi Nyamuk Ber-Wolbachia untuk Tanggulangi Dengue Mulai Bergulir

Dengan demikian, Panglima TNI menegaskan, pelatihan Tracer Digital menjadi penting sebagai modal bagi tim Tracer di lapangan. Pelatihan Tracer digital itu, lanjut Panglima TNI, merupakan bentuk penyegaran serta peningkatan kapasitas dan kemampuan para tracer COVID-19, untuk meningkatkan rasio pelacakan sesuai standar World Health Organization (WHO).  

Menurut Panglima, pelatihan tracer digital juga sangat penting untuk mempercepat dan meningkatkan kapasitas tracing, sehingga itu merupakan penguatan bagi para tracer digital yang akan melaksanakan tracing kontak erat melalui sambungan telepon dan meng-input data ke aplikasi Silacak Kemenkes.

29 Pati TNI Naik Pangkat Satu Tingkat Lebih Tinggi, Ini Daftar Namanya

“Tracing kontak erat merupakan upaya untuk menekan laju penambahan kasus positif melalui upaya menemukan kasus konfirmasi kemudian segera ditangani, sehingga menghindari terjadinya penularan yang lebih luas,” ujarnya.

Lebih jauh Panglima TNI mengungkapkan, saat ini yang harus dilakukan adalah perang semesta melawan COVID-19. Perang Semesta ini, lanjut Panglima TNI, tidak hanya melibatkan TNI saja, tetapi juga Polri, BNPB, Kemenkes, relawan dan seluruh masyarakat Indonesia, dimanapun berada. 

Orang nomor satu di lingkungan TNI itu meyakini, dengan kerja keras seluruh elemen bangsa dan seluruh komponen, permasalahan terkait dengan kasus COVID-19 akan bisa ditekan.

“Saya yakin dengan konsep semesta ini maka keinginan kita semua untuk menekan kasus aktif di Indonesia akan bisa terealisasi hingga angka paling rendah,” kata Panglima TNI.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya