Pasukan Raja Alam TNI Datangi Rumah Teroris OPM Pembunuh Aparat

VIVA Militer: Anggota teroris Organisasi Papua Merdeka (OPM), Oniara Wonda
Sumber :
  • Dok. TPNPB-OPM

VIVA – Seorang anggota kelompok teroris Organisasi Papua Merdeka (OPM) bernama Oniara Wonda, meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wamena, Senin 13 September 2021. 

Perubahan Kebijakan dan Ketegasan Pemerintah Diperlukan untuk Tumpas OPM, Menurut Pengamat

Kabar tersebut dikonfirmasi langsung oleh Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), Sebby Sambom. Menurut Sebby, Oniara meninggal dunia akibat luka tembak di bagian kaki dan penyakit yang dideritanya.

"Ia meninggal dunia akibat luka tembak di kaki dan penyakit lainnya. Akhirnya Oniara Wonda meninggal dunia," kata Sebby.

Tangani OPM, Dewan Pembina Golkar Dukung Tindakan Tegas TNI Dorong Pendekatan Kesejahteraan di Papua

Sementara itu, dalam laporan lain yang dilansir VIVA Militer dari situs resmi Divisi Humas Polri, Oniara disebut meninggal dunia akibat menderita penyakit Tuberculosis (TBC) yang sudah kronis.

Oniara Wonda merupakan anggota TPNPB-OPM yang memiliki jejak kejahatan panjang. Ditangkap di Igimbut, Distrik Pagaleme, Kabupaten Puncak Jaya, Papua, 31 Mei 2020. 

Panglima TNI Geram Anak Buahnya Tewas karena Ulah OPM: Kemarin Danramil Saya Ditembak

VIVA Militer: Satgas Pamtas Penyangga Mobile Yonif Raider 613/Raja Alam

Photo :
  • tni.mil.id

Oniara adalah salah satu pelaku pembunuhan dua anggota Satuan Brigade Mobil (Brimob) di Kampung Wandegobak, Distrik Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, pada 2011 silam.

Setelah diadili, Oniara didakwa bersalah dan dijatuhi hukuman 12 tahun penjara.

Anggota Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Penyangga Mobile Batalyon Infanteri Raider 613/Raja Alam (Yonif R 613/RA), mendatangi rumah keluarga mendiang Oniara untuk memberikan bantuan.

Selain itu, Perwira Pembinaam Mental (Pabintal) Yonif Raider 613/Raja Alam, Letda Inf Girsang, memberikan kepada seluruh anggota keluarga Oniara. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi keterlibatan warga Papua dalam aksi teror TPNPB-OPM,

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya