TNI AL Temukan Bangkai Kapal yang Tenggelam 13 Tahun di Selat Bangka

VIVA Militer: Komandan Pushidrosal TNI AL Laksdya TNI Agung Prasetiawan
Sumber :
  • Istimewa/Viva Militer

VIVA – Pusat Hidrografi dan Oseanografi Angkatan Laut (Pushidrosal) TNI Angkatan Laut telah menemukan sebuah bangkai kapal yang tenggelam 13 tahun silam di dasar laut Selat Bangka.

Citra Satelit Tunjukkan Ribuan Tenda Dekat Khan Younis, Israel Bersiap Serang Rafah

Komandan Pushidrosal TNI Angkatan Laut, Lakdsya TNI Agung Prasetiawan menyatakan, temuan sebuah kapal di Selat Bangka itu dilakukan oleh tim investigasi survei Pushidrosal TNI Angkatan Laut yang telah bekerja melakukan penelitian bawah laut yang dijadwalkan sejak 21 Juli hingga 24 September 2021 mendatang.

Laksdya TNI Agung menambahkan, temuan kerangka kapal itu telah dipastikan oleh tim investigasi survei Pushidrosal dengan menggunakan peralatan Sidescan Sonar dan konfirmasi visual menggunakan Remotely Operated Vehicle (ROV) yang dimiliki KRI Pollux-935. 

Demi Warga, Perwira Pasukan Naga Hitam TNI Berjibaku Lawan Ular Raksasa di Semak Perbatasan Negara

Kemudian, lanjut Komandan Pushidrosal, Tim survei telah berhasil mengidentifikasi temuan kerangka kapal tersebut sebagai kapal MV Pagaruyung yang tenggelam pada bulan September 2003 silam.

"Dimana dari hasil konfirmasi visual tersebut, ditemukan jejak huruf A dan G pada bagian buritani kerangka kapal, yang mengindikasikan bahwa kapal tersebut adalah MV. Pagaruyung yang telah tenggelam pada bulan September tahun 2003," kata Komandan Pushidrosal TNI Angkatan Laut Laksdya TNI Agung Prasetiawan ketika memberikan keterangan pers di depan KRI Pollux-935, Dermaga JICT 2, Jakarta Utara, Rabu, 15 September 2021.

Mayjen TNI Anton Resmi Jabat Panglima Divisi Infanteri 2 Kostrad Gantikan Mayjen Haryanto

Lebih jauh lagi, Komandan Pushidrosal TNI Angkatan Laut menjelaskan, posisi kerangka kapal MV. Pagaruyung yang ditemukan tim survei TNI Angkatan Laut itu hanya berjarak 7.5 meter dari atas permukaan perairan Selat Bangka. Sehingga, kerangka atau bangkai kapal tersebut sangat membahayakan alur pelayaran di Selat Bangka.

"Ditemukan adanya kerangka kapal pada kedalaman 7,5 meter di lokasi tersebut dengan ukuran Panjang 132 meter, lebar 15 meter dan telah ditumbuhi terumbu karang. Temuan ini, berada di sekitar recommended track alur pelayaran Selat Bangka sehingga berpotensi membahayakan perlintasan pelayaran pada alur tersebut," ujarnya.

Laksdya TNI Agung melanjutkan, atas temuan tersebut, atas arahan pimpinan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono, pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak terkait, khususnya Kementerian Perhubungan agar alur pelayaran di sekitar lokasi ditemukannya kerangka kapal itu dapat dipasangi rambu-rambu bahaya agar dapat menjamin keselamatan navigasi di wilayah perairan Selat Bangka.

Sebab, lanjut Komandan Pushidrosal TNI Angkatan Laut, Selat Bangka adalah salah satu alur pelayaran strategis nasional yang memiliki alur lalulintas pelayaran sangat padat. Bahkan, lanjut Laksdya TNI Agung, Selat Bangka merupakan salah satu Selat prioritas pemerintah sebagaimana tercantum dalam Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2017 tentang Kebijakan Kelautan Indonesia (KKI).

"Pushidrosal secara bertahap akan terus melaksanakan pemutakhiran data peta navigasi dan pelayaran melalui survei pemetaan hidro-oseanografi di sepanjang alur Selat Bangka, Pushidrosal sebagai Lembaga yang mengemban fungsi pemerintah dalam penyelenggaraan keselamatan navigasi dan pelayaran melalui publikasi peta laut, kertas maupun elektronik, serta publikasi nautika lainnya akan senantiasa berupaya untuk menyajikan peta untuk kepentingan navigasi dan pelayaran yang akurat dan terpercaya pada wilayah perairan nasional lainnya," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya