Heboh Kapal China, TNI AL Pastikan Laut Natuna Utara Terkendali

VIVA Militer: Pangkoarmada I Laksda TNI Arsyad Abdullah tinjau Laut Natuna Utara
Sumber :
  • Pen. Koarmada I

VIVA – Baru-baru ini masyarakat Indonesia dihebohkan dengan kabar masuknya kapal militer China ke wilayah perairan Laut Natuna Utara. Kabar sering bermanuvernya kapal-kapal asing dan kapal militer China juga telah disampaikan secara langsung oleh Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI di hadapan Anggota Komisi I DPR RI pada saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) di DPR RI pada hari Senin, 13 September 2021 lalu.  

Kunjungan ke Luar Negeri, Prabowo Subianto Akan ke China dan Bertemu Xi Jinping

Untuk memastikan kondisi di Natuna, Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) I, Laksamana Muda (Laksda) TNI Arsyad Abdullah pada hari Kamis, 16 September 2021 melakukan kunjungan komando ke garis depan di Laut Natuna guna memastikan kehadiran unsur TNI Angkatan Laut di daerah operasi.

Pangkoarmada I menyatakan, TNI Angkatan Laut dalam mengemban tugas berdasarkan pada pasal 9 Undang-Undang no 34 tahun 2004 tentang TNI khususnya sub pasal a dan b yaitu melaksanakan tugas TNI matra laut dibidang pertahanan dan menegakkan hukum dan menjaga keamanan di wilayah laut yurisdiksi nasional sesuai dengan ketentuan hukum nasional dan hukum internasional yang telah diratifikasi.

Irjen Agung Setya Kerahkan 12.092 Personel Gabungan Amankan Mudik Lebaran 2024 di Sumut

“Mengacu pada undang-undang tersebut, TNI AL dalam hal ini Koarmada I melaksanakan tugas mengamankan perairan Laut Natuna Utara, dalam mengamankan Laut Natuna Utara dituntut kehadiran KRI selalu ada 1 X 24 jam di wilayah tersebut,” kata Pangkoarmada I Laksda TNI Arsyad Abdullah dalam keterangan resmi yang diterima VIVA Militer, Kamis malam, 16 September 2021.

Pangkoarmada I menegaskan bahwa saat ini situasi di Laut Natuna Utara dalam kondisi aman terkendali. Sebab, lanjut Pangkoarmada I, dalam mengamankan Laut Natuna Utara, TNI Angkatan Laut telah mengerahkan sampai dengan 5 kapal perang atau KRI secara bergantian per hari.

Elite Gerindra Sebut Polri Sudah "On the Track" Tangani Kasus Firli Bahuri

VIVA Militer: Kapal Perang TNI AL gelar latihan di Perairan Natuna

Photo :
  • Pen Koarmada I

Menurut Laksda TNI Arsyad, paling tidak ada 3 atau 4 KRI yang berada atau beroperasi di laut Natuna, sementara lainnya melaksanakan bekal ulang, sehingga dapat memantau kapal-kapal yang kemungkinan memasuki perairan Indonesia.  

“Bahwa sikap TNI AL di Laut Natuna Utara sangat tegas melindungi kepentingan nasional di wilayah yurisdiksi Indonesia sesuai ketentuan hukum nasional dan hukum internasional yang telah diratifikasi sehingga tidak ada toleransi terhadap berbagai bentuk pelanggaran di Laut  Natuna Utara,” ujar Pangkoarmada I.

Dalam kunjungannya di Natuna, Pangkoarmada I juga menyempatkan diri untuk melakukan patroli udara guna memastikan secara langsung keberadaan Kapal Perang (KRI) yang sedang melaksanakan patroli di Laut Natuna Utara serta memantau situasi Laut Natuna Utara.

Untuk diketahui, sebelumnya tersiar kabar bahwa di Laut Natuna Utara sangat banyak kapal militer asing yang melintas di batas wilayah pertahanan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Hal itu diungkapkan oleh Sekretaris Utama (Sestama) Bakamla RI, Laksda TNI S.Irawan pada saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Bakamla dengan Komisi I DPR RI pada hari Senin, 13 September lalu.

Menurut Laksda TNI Irawan, pihaknya kerap menemukan kapal-kapal asing berbendera Vietnam dan kapal Coast Guard China berada pada daerah overlapping di wilayah Laut Natuna Utara.

"Karena jujur saja kalau kita lihat di pantauan radar atau pantauan dari Puskodal kami, sampai saat ini di daerah Overlapping itu masih ada 1,2,3,4,5,6 kapal-kapal Vietnam, itu pantauan radar, termasuk kapal-kapal Coast Guard China," kata Laksda TNI Irawan.

Tidak hanya itu, keberadaan kapal militer China di Laut Natuna Utara itu juga dibenarkan oleh salah satu media masa Malaysia. Menurutnya pada tanggal 13 September 2021 lalu setidaknya ada enam kapal militer China yang terlihat memasuki Laut Natuna Utara. Salah satu dari enam kapal itu adalah kapal perusak (destroyer) Type 052D, Kunming-172. Bahkan disebutkan bahwa kedatangan kapal perusak Kunming-172 ke perairan Natuna Utara itu telah membuat sejumlah nelayan Indonesia yang tengah melaut ketakutan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya