KSAL Angkat Bicara Soal Pembelian Kapal Selam Nuklir Australia dari AS

VIVA Militer: KSAL di atas kapal perang baru TNI Angkatan Laut, KRI Pollux-935
Sumber :
  • tnial.mil.id

VIVA – Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono angkat bicara terkait dengan rencana pembelian Kapal Selam Nuklir yang akan dilakukan oleh pemerintah Australia dari Amerika Serikat. 

Penjelasan Kadispenal soal Anggota TNI AL Bentrok Dengan Brimob di Pelabuhan Sorong

Menurut Laksamana TNI Yudo Margono, TNI Angkatan Laut tidak dapat mencampuri urusan pembelian Alutsista yang dilakukan oleh negeri tetangga, Australia tersebut. 

Namun, lanjut Kasal,  pemerintah Indonesia dalam hal ini TNI Angkatan Laut memiliki kepentingan dalam stabilitas keamanan di kawasan Indo-Pasifik. Sebab, Indonesia memiliki wilayah pertahanan yang berbatasan secara langsung dengan kawasan Indo-Pasifik, yaitu Laut Natuna Utara.

5 Senjata Militer Iran yang Bikin Israel Ketar-ketir, Punya Drone yang Jangkau 2.000 KM

"Tentunya Kemenlu kan sudah berbicara juga. Dan saya sudah berbicara secara langsung dengan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) negara-negara di kawasan, semuanya sepakat untuk menjaga stabilitas keamanan di kawasan," kata Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono usai meninjau serbuan vaksinasi di kawasan Mangga Dua Square, Jakarta Utara, Rabu, 22 September 2021.

"Termasuk juga dengan Kasal Cina, Minggu lalu saya sudah bicara kita sepakat untuk menjaga stabilitas keamanan di kawasan ini," tambahnya.

Viralkan Suami Selingkuh dengan 5 Wanita, Istri Dokter TNI Ini Dijebloskan ke Penjara

Lebih jauh orang nomor satu di lingkungan TNI Angkatan Laut itu menegaskan, selama ini komunikasi atau diplomasi yang dilakukan oleh TNI Angkatan Laut dengan negara-negara sahabat berjalan dengan baik. Semuanya memiliki kesamaan pandangan dalam menciptakan keamanan di wilayah perairan Internasional.

"Jadi silahkan saja berlomba senjata, tapi bagaimana penggunaannya kita sudah sepakat untuk tidak sembarangan tentunya, jangan sampai kita gunakan itu menjadi ancaman bagi negara-negara lain," katanya.

Sebagaimana diketahui, situasi di Laut China Selatan akhir-akhir ini memanas karena salah satu negara di kawasan Indo-Pasifik, yaitu Australia membeli kapal selam bertenaga nuklir dari negeri Paman Sam, Amerika Serikat. Rencana pembelian Alutsista canggih itu pun dianggap mengancam keamanan di kawasan Indo-Pasifik.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya