Pembongkaran Patung Soeharto di Kostrad Permintaan Mantan Pangkostrad

VIVA Militer: Patung Soeharto, Sarwo Edhie, AH. Nasution di Museum Kostrad
Sumber :
  • youtube

VIVA – Institusi Tentara Nasional Indonesia (TNI) kembali diserang issu miring. Tidak tanggung-tanggung, issu miring itu datang dari Mantan Panglima TNI Jenderal TNI (Purn) Gator Nurmantyo.

Luar Biasa, Prajurit TNI Ini Rela Rugi Rp20 Juta Sebulan Demi Tolong Petani Singkong yang Menderita

Jenderal Gatot mengatakan, saat ini institusi TNI telah disusupi oleh gerakan kiri, PKI. Menurut Gatot, indikasi kebangkitan gerakan PKI di tubuh TNI itu ditandai dengan pembongkaran sejumlah patung atau Diorama Pangkostad ketika itu Mayjen TNI (Purn) Soeharto, Komandan RPKAD/Kopassus ketika itu Kolonel (Purn) Sarwo Edhie, dan Jenderal TNI (Purn) AH.Nasution yang berada di Museum Dharma Bhakti yang berada di Markas Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad), Gambir, Jakarta Pusat.

Menurut Jenderal Gatot, diorama atau patung-patung itu merupakan salah satu bukti sejarah perlawanan TNI terhadap gerakan PKI puluhan tahun silam.

Merinding, Isi Pesan Terakhir Raja Aibon ke Pasukan Tengkorak Sebelum Tinggalkan Kostrad TNI

"Ini menunjukkan bahwa mau tidak mau kita harus mengakui dalam menghadapi pemberontakan G30S PKI, peran Kostrad, peran sosok Soeharto, peran Kopassus (dulu RPKAD), peran Sarwo Edhie, dan peran Jenderal Nasution, peran KKO, jelas akan dihapuskan, dan fakta itu sekarang sudah tidak ada, sudah bersih," kata Gatot Nurmantyo.

"Ini berarti sudah ada penyusupan di dalam tubuh TNI," tambah Gatot.

Demi Warga, Perwira Pasukan Naga Hitam TNI Berjibaku Lawan Ular Raksasa di Semak Perbatasan Negara

Menanggapi issu miring tersebut, Panglima Kostrad Letjen TNI Dudung Abdurachman pun kemudian membantah tudingan Mantan Panglima TNI tersebut. Menurutnya, pembongkaran sejumlah patung atau diorama yang sebelumnya dibuat di bekas ruang kantor Pangkostrad pertama, Mayjen TNI (Purn) Soeharto itu merupakan permintaan dari Pangkostrad ke-34, Letjen TNI (Purn) Azmyn Yusri Nasution.

"Tidak benar Kostrad mempunyai ide untuk membongkar patung Pak Harto, Pak Sarwo Edhie, dan Pak Nasution yang ada dalam ruang kerja Pak Harto di Museum Dharma Bhakti di Markas Kostrad," kata Pangkostrad Letjen TNI Dudung Abdurachman, Senin, 27 September 2021.

Lebih jauh dijelaskan, pada tanggal 30 Agustus 2021 lalu, Panglima Kostrad ke-34 Letnan Jenderal TNI (Purn) Azmyn Yusri Nasution datang bersilaturahmi bertemu dengan Pangkostrad Letjen TNI Dudung Abdurachman. Dalam pertemuan tersebut turut hadir sejumlah pejabat Kostrad, diantaranya Kaskostrad dan Irkostrad. Dan di pertemuan itu, Letjen TNI (Purn) Azmyn Yusri Nasution meminta ijin untuk membongkar patung-patung yang dulu dia bangun ketika masih menjabat sebagai Pangkostrad pada periode 9 Agustus 2011 sampai 13 Maret 2012.

"Jadi Kostrad tidak pernah membongkar atau menghilangkan patung sejarah (penumpasan G30S/PKI) Museum Dharma Bhakti di Markas Kostrad, tapi pembongkaran patung-patung tersebut murni permintaan Letnan Jenderal TNI (Purn) Azmyn Yusri Nasution sebagai pembuat ide dan untuk ketenangan lahir dan batin," ujarnya

Baca: Jenderal Gatot Tuding TNI Disusupi Komunis, Pangkostrad Angkat Bicara

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya