Jenderal Gatot Tuding TNI Disusupi PKI, Ini Kata Panglima TNI

VIVA Militer: Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto
Sumber :
  • Puspen TNI

VIVA – Institusi Tentara Nasional Indonesia (TNI) kembali diserang issu miring. Tidak tanggung-tanggung, issu miring itu datang dari Mantan Panglima TNI Jenderal TNI (Purn) Gator Nurmantyo. Jenderal Gatot mengatakan, saat ini institusi TNI telah disusupi oleh gerakan kiri, PKI.

Mengenal 2 Sosok Jenderal TNI Bintang 4 yang Masih Aktif Betugas

Menurut Gatot, kebangkitan gerakan PKI di tubuh TNI itu ditandai dengan pembongkaran sejumlah patung atau Diorama Mayjen TNI (Purn) Soeharto, Kolonel (Purn) Sarwo Edhie, dan Jenderal TNI (Purn) AH.Nasution yang berada di Museum Dharma Bhakti yang berada di Markas Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad), Gambir, Jakarta Pusat.

"Ini berarti sudah ada penyusupan di dalam tubuh TNI," kata Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo.

18 Jenderal Bintang 2 Dimutasi Panglima TNI di Akhir Maret 2024

Menanggapi tudingan miring tersebut, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto memilih untuk tidak ikut berpolemik dalam issu miring yang tidak berdasar tersebut.

"Saya tidak mau berpolemik terkait hal yg tidak dapat dibuktikan secara ilmiah. Tidak bisa suatu pernyataan didasarkan hanya kepada keberadaan patung di suatu tempat. Dan sebenarnya masalah ini sudah diklarifikasi oleh institusi terkait," kata Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Senin, 27 September 2021.

4 Pejabat Penting di Lingkungan TNI Diganti, Mayjen Yudi Resmi Jabat Kabais TNI

Kendati demikian, Panglima TNI menilai pernyataan Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo tersebut sebagai sebuah nasihat dari seorang senior kepada para prajurit aktif TNI agar senantiasa menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari berbagai ancaman bahaya yang dapat datang kapan saja dan di mana saja.

"Saya lebih menganggap statement tersebut sebagai suatu nasihat senior untuk kita sebagai prajurit aktif TNI senantiasa waspada agar lembaran sejarah yang hitam tidak terjadi lagi," ujarnya.

"Sebagai institusi TNI selalu mempedomani bahwa faktor mental dan ideologi merupakan sesuatu yang vital. Untuk itu pengawasan intensif baik secara eksternal maupun internal selalu menjadi agenda utama, bukan saja terhadap radikal kiri, tetapi juga terhadap radikal kanan dan radikal lainnya," tambah Panglima TNI.

Baca: Jenderal Gatot Tuding TNI Disusupi Komunis, Pangkostrad Angkat Bicara

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya