- kasuari18-tni.mil.id
VIVA – Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa telah membuktikan kapasitasnya sebagai seorang pimpinan tertinggi di Komando Daerah Militer (Kodam) XVIII/Kasuari, terkait kesejahteraan para anak buahnya.
Sekali dayung, dua tiga pulau terlampaui. Mungkin itu lah pepatah yang pas ditujukan kepada Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa.
Dalam laporan yang dikutip VIVA Militer dari situs resmi Kodam XVIII/Kasuari, Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa baru saja meresmikan Barak Korps Wanita TNI Angkatan Darat (Kowad) XVIII/Kasuari, di Markas Kodam (Makodam) XVIII/Kasuari, Manokwari, Papua Barat, Selasa 12 Oktober 2021.
Dengan diresmikannya Barak Kowad Kodam XVIII/Kasuari, Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa menunjukkan komitmen seorang pemimpin. Sebagaimana yang dikatakannya, seorang pimpinan wajib menyiapkan prajuritnya dalam hal operasional dan memberikan kesejahteraan.
"Tugas seorang komandan atau pemimpin yang pertama adalah menyiapkan prajuritnya untuk siap operasional atau bekerja. Yang kedua adalah dengan memberikan kesejahteraan," tegas Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa.
Pangdam XVIII/Kasuari, Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa meninjau barak anggota Kowad
- kasuari18-tni.mil.id
"Membangun suatu satuan yang harus dilakukan adalah meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM), yaitu (untuk) prajurit baik pria ataupun Kowad. Yang kedua juga harus membangun infrastruktur," lanjutnya.
Pembangunan Barak Kowad Kodam XVIII/Kasuari merupakan salah satu peningkatan dan pembuktian yang sudah dilakukan oleh Kodam XVIII/Kasuari, dalam menyiapkan dan menyejahterakan prajuritnya.
Oleh sebab itu, Pangdam XVIII/Kasuari menginstruksikan kepada para anggota Kowad agar menjaga dan merawat barak yang sudah ada.
"Rumah atau barak yang telah diberikan tolong dirawat, harus ada yang piket, korvei umum bersama-sama, jaga kebersihan dan harus hidup sehat," ucap Pangdam XVIII/Kasuari.
Barak Kowad tersebut rencananya akan ditempati oleh para prajurit Wanita yang berdinas di lingkungan Kodam XVIII/Kasuari, khususnya yang belum berkeluarga.
Luar Biasa, Prajurit TNI Ini Rela Rugi Rp20 Juta Sebulan Demi Tolong Petani Singkong yang Menderita
Peltu Bambang sedih lihat petani hidup menderita.
