Brigjen TNI Fauzi Kerahkan Pasukan Bangun 22 Jembatan Gantung di Bogor

VIVA Militer: Danrem 061/SK tinjau jembatan gantung reot di Kabupaten Bogor
Sumber :
  • Penrem Surya Kencana

VIVA – Komandan Korem (Danrem) 061/Surya Kencana Brigjen TNI Achmad Fauzi saat ini tengah mengerahkan pasukan untuk membangun 22 jembatan gantung yang ada di wilayah Kabupaten Bogor. 

Satgas Pamtas RI-RDTL Naga Karimata TNI AD Serahkan 7 Pucuk Senjata Api ke Brigjen TNI Joao Xavier

Brigjen TNI Fauzi menyatakan, wilayah Kabupaten Bogor memiliki luas 2986 Km2 yang terdiri dari perbukitan, ketinggian dan dataran yang dilintasi sungai besar maupun kecil. 

Dari hasil pemetaan wilayah, lanjut Danrem Surya Kencana, terdapat 22 titik lokasi yang membutuhkan pembangunan jembatan gantung Ramayan yang dapat membantu aktivitas masyarakat di wilayah Kabupaten Bogor. 

Aksi Jenderal TNI Maruli dan Pasukan Tengkorak Kostrad 88 Hari Ubah 24 Rumah Berhantu Jadi Indah

Dia menambahkan, 22 jembatan gantung Ramayan itu akan dibangun dengan oleh personel TNI dari satuan Kodim 0621/Kabupaten Bogor bekerja sama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor dan masyarakat sekitar desa yang di daerahnya akan dilakukan pembangunan jembatan gantung Ramayan tersebut.

"Saat ini ada 22 jembatan Rawayan yang sedang dibangun yaitu berada di 17 kecamatan dan 20 desa. Dengan ukuran variatif yang terpanjang adalah jembatan Cibungur Kecamatan Rancabungur yaitu 125 meter, hampir semua jembatan untuk ukuran lebarnya yaitu sekitar satu setengah meter dengan tinggi rata-rata 10 meter," kata Danrem 061/SK Brigjen TNI Achmad Fauzi, Senin, 25 Oktober 2021.

Lebih jauh lagi Danrem 061/SK mengatakan, salah satu jembatan gantung yang akan dibangun oleh TNI adalah jembatan gantung yang terletak di Kelurahan Sukahati, Kabupaten Bogor. Menurutnya, jembatan gantung bambu penghubung antara kecamatan Cibinong dan Kecamatan Bojong Gede yang terdapat di Sukahati itu sudah berada dalam kondisi yang sangat mengkhawatirkan, yaitu terbuat dari rangkaian bambu dengan penjagaannya hanya menggunakan tali. 

Meski kondisi jembatan yang dirakit bambu itu terlihat sudah usang, lanjut Danrem, masyarakat masih tetap menggunakan jembatan gantung tersebut sebagai satu-satunya jalur yang dinilai efektif untuk menyeberangi sungai. 

"Kondisi jembatan bambu itu sangat menghawatirkan, oleh karena itu kita akan membangun jembatan gantung Ramayan dengan panjang 37 meter, lebar 1,5 meter, serta tinggi 10 meter. Kita akan bangun untuk menggantikan jembatan gantung bambu yang sudah memprihatinkan itu demi keselamatan masyarakat sekitar," ujarnya.

Jenderal TNI Bintang Satu yang dibesarkan oleh Korps Baret Merah Kopassus itu memaparkan, pembangunan 22 jembatan gantung Rawayan itu sebagai salah satu bentuk Kemanunggalan TNI bersama rakyat. Hal itu juga sejalan dengan Undang Undang No. 34 Tentang TNI pasal 7 Ayat 2 tugas Operasi Militer Selain Perang (OMSP) yaitu salah satunya membantu tugas pemerintah di daerah. 

"Saya berharap kedepannya agar jembatan ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk membangkitkan dan memajukan kegiatan-kegiatan produktif di masyarakat, sehingga dampaknya bisa betul-betul dirasakan oleh rakyat," kata Brigjen TNI Achmad Fauzi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya