Gerebek Honai di Sugapa, TNI Tembak Mati Satu Orang Teroris OPM

VIVA Militer: Anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM)
Sumber :
  • RNZ

VIVA – Operasi gabungan TNI dan Polri di wilayah Papua kembali membuahkan hasil. Satuan Tugas (Satgas) TNI dan Polri pada hari Minggu, 14 November 2021 lalu melakukan penggerbekan terhadap satu buah rumah atau Honai yang terletak di Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua.

Pemobil Fortuner Arogan yang Pakai Pelat TNI Palsu Dilaporkan ke Mabes Polri, Ini Alasannya

Honai itu disinyalir menjadi salah satu tempat persembunyian Kelompok Separatis Teroris (KST) Papua atau yang sering membuat onar di wilayah Papua.

Ketika dikonfirmasi VIVA Militer, Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII/Cenderawasih Letkol Arm Reza Nur Patria membenarkan penggerebekan Honai tersebut.

12 Program Kerja KSAU Baru, Meningkatkan Pola Operasi hingga Persiapan Mobilisasi ke IKN

Menurut Kapendam Cenderawasih, Letkol Arm Reza, dalam penggerebekan itu, pasukan gabungan TNI-Polri berhasil menembak salah satu pria yang diduga bagian dari kelompok bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM).

"Dalam penindakan tersebut mengakibatkan 1 orang anggota KST tewas dan 3 orang lainnya melarikan diri," kata Kapendam Cenderawasih Letkol Arm Reza Nur Patria kepada VIVA Militer, Selasa, 16 November 2021.

Jiper Disikat Hizbullah, 40 Persen Warga dan Tentara Kabur dari Utara Israel

Dia menambahkan, dalam penggerebekan itu, tiga orang kelompok separatis bersenjata OPM yang juga berada di tempat persembunyiannya itu telah berhasil melarikan diri. Dan hingga saat ini, lanjut Kapendam, Satgas TNI dan Polri masih melakukan penyisiran untuk mengejar mereka di wilayah pegunungan Intan Jaya.

Lebih jauh dia mengatakan, dari hasil penggerebekan itu aparat gabungan TNI dan Polri telah berhasil mengamankan sejumlah barang bukti, diantaranya, sejumlah munisi kaliber 5,56 mm, Bendera Bintang Kejora dan beberapa barang bukti lainnya.

"Sampai dengan saat ini aparat TNI Polri masih melaksanakan siaga dan pengejaran terhadap kelompok tersebut," ujarnya.

Kapendam juga membantah informasi yang menyatakan bahwa ada satu orang prajurit TNI yang meninggal dunia dari operasi penyisiran kelompok separatis OPM tersebut. Dia juga membantah pemberitaan yang beredar di media sosial yang mengatakan bahwa ada satu Pos TNI yang dibakar oleh kelompok OPM tersebut. "Informasi yang menyatakan bahwa adanya anggota TNI meninggal dunia dan Pos TNI yang terbakar adalah berita tidak berdasar/Hoax," kata Kapendam.

"Mohon doa dari kita semua agar para prajurit TNI Polri yang bertugas selalu diberikan kesehatan dan keselamatan untuk menjaga kedaulatan NKRI di Bumi Cenderawasih," tambahnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya