Aksi Heroik Pasukan Khusus TNI di Bencana Letusan Gunung Semeru

VIVA Militer: Pasukan Yonko 464 Paskhas.
Sumber :

VIVA – Pasukan khusus militer Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Udara dari Korps Pasukan Khas (Paskhas) telah dikerahkan untuk melakukan operasi pencarian dan penyelamatan (SAR) korban letusan Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, terus berlangsung.

TNI Pemersatu Anak Bangsa Demi Kemajuan Indonesia

Salah satu satuan Korps Paskhas yang bergerak masuk menuju lokasi terdampak letusan Gunung Semeru adalah pasukan dari Batalyon Komando (Yonko) 464.

Berdasarkan siaran resmi Yonko 464 Paskhas dilansir VIVA Militer, Senin 6 Desember 2021, operasi SAR tak mudah, sebab wilayah terdampak letusan Gunung Semeru dipenuhi material yang disemburkan sang Mahameru.

Danlantamal III Lantik Kolonel Widyo Jadi Komandan Lanal Palembang

Belum lagi prajurit Paskhas harus berhadapan dengan cuaca di lokasi bencana yang cukup ekstrem di musim hujan akhir tahun ini.

VIVA Militer: Pasukan Yonko 464 Paskhas.

Photo :
Ternyata Gelar Kehormatan Istri Jenderal Dudung sama dengan Megawati

Namun walau begitu, prajurit Paskhas tak patah arang, dengan segala kemampuan yang dimiliki, prajurit terus menembus material letusan untuk bisa secepatnya menemukan para korban untuk dievakuasi ke tempat aman.

Ketika prajurit TNI Yonko 464 Paskhas menembus wilayah Desa Bondeli, salah satu desa yang terparah terdampak letusan Semeru, prajurit Paskhas berhasil menemukan seorang anak korban dari bencana vulkanologi itu.

Seketika itu juga prajurit TNI melakukan evakuasi terhadap anak tersebut. Luar biasanya, proses evakuasi dilakukan dengan cara manual, jadi si anak digendong oleh salah satu prajurit pasukan rahasia TNI itu untuk bisa menembus lautan pasir dan lahar dingin yang menutupi wilayah tersebut.

Setelah berjalan cukup jauh menembus lahar dingin, akhirnya anak itu bisa dievakuasi ke lokasi pengungsian dengan selamat.

"Tetap semangat prajurit Baret Jingga, kami datang untuk membantu masyarakat, jiwa ragaku untuk rakyat, bangsa dan negara," tulis Yonko 464 Paskhas.

Perlu diketahui, gunung berapi tertinggi di Pulau Jawa itu meletus dahsyat pada Sabtu 4 Desember 2021 sekira pukul 14:50 WIB. Awan panas mendadak muncul dan menerjang pemukiman warga hingga menyebabkan belasan orang meninggal dunia.

Baca: 32 Tahun Jadi Pasukan Khusus, Serma Sarbini Tinggalkan TNI

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya