- tniad.mil.id
VIVA – Bencana banjir dan tanah longsor melanda sejumlah wilayah Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB). Banjir dan tanah longsor terjadi di sejumlah titik sebagai akibat dari curah hujan tinggi yang mengguyur wilayah Lombok Barat dalam beberapa hari terakhir.
Bergerak cepat, sejumlah prajurit TNI Angkatan Darat anggota Komando Resor Militer 162/Wira Bhakti (Korem 162/WB) langsung melakukan evakuasi di sejumlah wilayah.
Dilansir VIVA Militer dari situs resmi TNI Angkatan Darat, proses evakuasi dipimpin langsung oleh Komandan Komando Resor Militer 162/Wira Bhakti (Danrem 162/WB), Brigadir Jenderal (Brigjen) TNI Ahmad Rizal Ramdani, Selasa 7 Desember 2021.
Jenderal bintang satu TNI Angkatan Darat itu rela merasakan dinginnya air dengan ketinggian mencapai paha orang dewasa. Diungkap Danrem 162/WB, pihaknya menurunkan 400 personel yang terdiri dari 200 personel dari Batalyon Infanteri 742/Satya Wira Yudha (Yonif 742/SWY), 200 personel dari Komando Distrik Militer 1606/Lombok Barat(Kodim 1606/LB).
Selain itu, turut dikerahkan juga anggota TNI Angkatan Laut dari Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) sebanyak 25 personel, dan 50 personel lainnya dari Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud).
VIVA Militer: Danrem 162/Wira Bhakti kunjungi warga yang terkena banjir
- tniad.mil.id
"Anggota yang kami terjunkan dari Yonif 742 sebanyak 200 personel, Kodim 200 personel, serta Lanud dan Lanal masing-masing 50 dan 25 pesonel. Tujuannya untuk membantu masyarakat yang menjadi korban akibat banjir ini," jelas Brigjen TNI Ahmad Rizal.
Bukan perkara mudah bagi para prajurit TNI ini untuk melakukan proses evakuasi. Sebab di sejumlah wilayah, total ada 1.556 Kepala Keluarga (KK) yang harus dievakuasi.
Dalam data yang dikutip VIVA Militer dari Penerangan Korem 162/WB, pelaksanaan evakuasi dilaksanakan di wilayah Kecamatan Gunungsari, yaitu Desa Ranjok sebanyak 356 KK, Desa Penimbung 61 KK, Desa Tamansari 64 KK, Desa Gunungsari 546 KK, Desa Dopang 52 KK, Desa Jati Sela 23 KK dan Desa Sesela 442 KK. Kemudian di Kecamatan Batu Layar, tepatnya di Desa Batulayar Barat sebanyak 12 KK.
Ahmad turun langsung membantu warga untuk mengevakuasi barang-barang yang terendam seperti pakaian dan perabot rumah tangga. Jebolan Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI) 1993 ini memastikan, prajuritnya akan tetap berjaga di sejumlah wilayah yang terkena banjir.
Hingga saat ini, Danrem 162/WB belum bisa menyebut angka kerugian yang diakibatkan oleh bencana banjir. Sebab, pihaknya masih fokus untuk melakukan proses penyelamatan dan evakuasi.
VIVA Militer: Danrem 162/Wira Bhakti kunjungi warga korban tanah longsor
- tniad.mil.id
Ratusan personel dari Korem 162/WB sudah mendirikan tenda-tenda pengungsian, dapur umum, pos kesehatan, dan sejumlah fasilitas untuk mendukung kebutuhan korban banjir.
"Personel kami tetap akan berjaga di wilayah perumahan yang terdampak banjir, tenaga kesehatan, petugas dapur bersama masyarakat menyiapkan makanan bagi korban serta menjaga kondusivitas bersama Polri di sekitar wilayah ini," ujar Danrem 162/WB
