Ternyata Ada Kapal Perang Rudal Jaga Nyawa Presiden di Muka 3 Negara
- Guspurla II Koarmada II
VIVA – Mungkin banyak yang tak tahu bahwa pengamanan perjalanan Presiden RI ke Tanahkuning, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara, awal pekan ini mendapatkan pengamanan yang ekstra ketat.
Bagaimana tidak, untuk menjaga nyawa Presiden RI, Joko Widodo, pihak militer Tentara Nasional Indonesia (TNI) ternyata tak cuma mengerahkan ribuan prajurit di daratan saja. Tapi, di lautan TNI juga menyiagakan kekuatan tempurnya.
Berdasarkan informasi resmi dilansir VIVA Militer dari Gugus Tempur Laut (Guspurla) II, Komando Armada (Koarmada) 2 TNI Angkatan Laut, Rabu 22 Desember 2021, untuk mengamankan lawatan Presiden RI itu, disiagakan kapal-kapal perang yang tak main-main kekuatannya.
Di perairan Laut Sulawesi, TNI Angkatan Laut menyiagakan dua kapal perang sekaligus. Yaitu kapal perang perang bersenjata peluru kendali (rudal) KRI R.E Martadinata-331 dan Kapal Patroli KRI Pari-849.
VIVA Militer: Kapal patroli TNI.
- Guspurla II Koarmada II
KRI R.E Martadinata bukan kapal perang kaleng-kaleng, kapal ini mampu menghancurkan kapal permukaan hingga kapal selam dengan persenjataan yang dimilikinya.
Untuk mendukung kedua kapal perang itu, TNI Angkatan Laut mengerahkan pesawat pengintai Pesud Cassa NC-212 Aviocar 200 c/s U-6205.
Kekuatan tempur TNI Angkatan Laut yang disiagakan ini berasal dari unsur Satuan Tugas Laut (Satgasla) Operasi Gabungan (Opsgab) Garda Paus-21 dan unsur Satuan Patroli Pengkalan Utama Angkatan Laut (Lantamal) XIII.
Dari atas kapal perang, prajurit TNI terus memantau situasi keamanan di perairan yang berhadapan langsung dengan Kalimantan Utara, semua unit alat pendeteksi dan pemantauan siaga mengamati pergerakan aktivitas di perairan.
VIVA Militer: Awak kapal perang fregat TNI.
- Guspurla II Koarmada II
Selain alutsista tersebut, TNI Angkatan Laut juga mengerahkan pasukan tempur dari berbagai satuan, salah satunya adalah Korps Marinir.
Yang perlu diketahui, sangat wajar sekali dalam pengamanan VVIP Presiden di Bulungan ini TNI Angkatan Laut mengerahkan kapal-kapal perang tangguh.
Sebab, secara geografis wilayah yang didatangi Presiden merupakan zona terbuka, di mana wilayah tersebut berbatasan langsung dengan Malaysia. Dan di seberang lautan ada Filipina.
Dan yang terpenting lagi, tepat di depan wajah wilayah Kalimantan Utara terdapat kawasan rawan kejahatan yang dipelopori kelompok bersenjata penguasa laut Sulu.
Baca: Suami Istri yang Disergap TNI Ternyata Bos Narkoba Punya Kebun Ganja
