Asah Naluri Perang, Marinir TNI Kerahkan Sniper dan Penembak Mortir

VIVA Militer: Prajurit Yonif 1/Marinir menembakkan mortir 80 mm
Sumber :
  • Instagram/@marinir_tni_al

VIVA – Si vis pacem, para bellum. Itu lah peribahasa Latin yang memiliki arti "Siapa yang menginginkan perdamaian, bersiap lah menghadapi perang." Berkaca dari ungkapan tersebut, maka para prajurit TNI senantiasa diharuskan berlatih dan mempersiapkan diri untuk menghadapi perang sesungguhnya.

Seminggu Dilantik,Kolonel Marinir Rana Tancap Gas Gelar Entry Briefing Prajurit Petarung Balasanggha

Seperti halnya yang dilakukan oleh sejumlah anggota satuan elite Korps Marinir yang tergabung dalam Batalyon Infanteri 1/Buaya Petarung (Yonif 1/Marinir). 

Lewat pantauan VIVA Militer dari akun Instagram resmi Korps Marinir TNI Angkatan Laut, enam prajurit penembak rundung (sniper) Yonif 1/Marinir, mengikuti pendalaman senjata Sniper SG-550.

Menegangkan! Tentara Korea Selatan Gelar Latihan Senjata Besar di Dekat Perbatasan Korut

Bertempat di Lapangan Yonif 1/Marinir Gedangan, Sidoarjo, enam orang sniper Yonif 1/Marinir diberikan pendalaman materi tentang karakteristik senapan SG-550. Para prajurit diajarkan bagaimana cara bongkar pasang senjata, hingga kemampuan dasar sebagai sniper.

Setiap penembak runduk diharuskan memiliki kemampuan penguasaan lapangan, kemampuan menembak, dan gabungan keduanya. Tak hanya itu, para sniper Yonif 1/Marinir juga dituntut menguasai pengetahuan tentang taktik pergerakan penembak runduk, dan teknik pengoperasian senapan SG-550.

3 Jenderal Hantu Laut Pamit Tinggalkan Marinir, Salah Satunya Intelijen Kakap TNI

VIVA Militer: Sniper Yonif 1 Marinir

Photo :
  • Instagram/@marinir_tni_al

Komandan Yonif 1/Marinir (Danyonif 1/Marinir), Letkol Marinir Akhmad Kharis Mukhyiddin, menegaskan kepada para prajurit agar memanfaatkan waktu yang telah diberikan secara maksimal. 

"Kuasai serta serap ilmu yang kalian dapatkan agar sesuai dengan sasaran, dan hasilnya praktekan saat pelaksanaan menembak basah maupun dalam medan penugasan nantinya," tegas Letkol Marinir Akhmad Mukhyiddin.

"Ikuti petunjuk yang diberikan oleh pembawa materi sehingga pelaksanaan latihan maupun penugasan nantinya maksimal, optimal dan terpenuhi," katanya.

Selain para penembak runduk, sejumlah prajurit Yonif 1/Marinir lainnya juga melakukan latihan dengan materi berbeda. Di Lapangan Apel Yonif 1/Marinir, sejumlah prajurit lainnya melaksanakan drill penembakan mortir 80 mm.

Latihan ini bertujuan untuk menyegarkan kembali kemampuan para prajurit Yoni 1/Marinir, dalam hal serangan mortir. Selain mengaplikasikan teori-teori dasar, para prajurit juga harus menguasai penempatan mortir saat akan melakukan penembakan. Karena, mortir merupakan senjata bantuan infanteri yang sangat diandalkan dalam pertempuran.

Danyonif 1/Marinir mengatakan, penguasaan senjata lintas lengkung semacam mortir adalah kemampuan yang juga harus dimiliki para prajurit. Terutama, bagi yang memiliki kualifikasi senjata lintas lengkung.

"Dengan dilaksanakannya latihan Mortir 80 mm, diharapkan prajurit Yonif 1 Mar dari Pleton Bantuan mampu dan mahir dalam menggunakan senjata bantuan," ujar Danyonif 1/Marinir.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya