Toleransi Tinggi Jenderal TNI, Ambil Wudhu Usai Resmikan Gereja

VIVA Militer: Laksamana TNI Yudo Margono mengambil air wudhu
Sumber :
  • Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Dispenal)

VIVA – Hidup berdampingan dengan damai adalah impian seluruh manusia di muka bumi ini. Tak terkecuali di Indonesia, yang di dalamnya terdapat begitu banyak perbedaan. Multi etnis, multi ras, dan tentunya multi religi.

Terpopuler: Deretan Negara Bantu Israel, Pendeta Gilbert Dilarang ke Makassar hingga Iran Diserang

Sejumlah foto diterima redaksi VIVA Militer dari Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut. Dari beberapa foto tersebut, tampak Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal), Laksamana TNI Yudo Margono, tengah mengambil wudhu untuk melaksanakan salat di Masjid As-Salam, Kompleks Perumahan Dinas TNI Angkatan Laut Ciangsana, Bogor, Jawa Barat, Senin 27 Desember 2021.

Ya, sebagai seorang Muslim, Yudo tak melupakan kewajiban ibadahnya meski berada di tengah-tengah kesibukannya sebagao orang nomor satu di jajaran TNI Angkatan Laut.

Melesat Naik Pangkat Jenderal Bintang Dua TNI, Mayjen Bangun Nawoko Kini Jabat Pangdivif 3 Kostrad

Tapi, bukan itu yang istimewa. Sebelum mengunjungi Masjid As-Salam, ternyata Yudo baru saja meresmikan Gereja Persekutuan Oikumene Umat Kristen (POUK) TNI Angkatan Laut dan Kantor Konsistori Majelis, di kompleks yang sama.

Tak hanya itu, sebagai pemimpin, abituren Akademi Angkatan Laut (AAL) 1988 ini juga menyempatkan diri untuk meninjau tempat ibadah umat Hindu di Kompleks Perumahan Dinas TNI Angkatan Laut Ciangsana, Pura Satya Loka Archana. Setelah itu, baru lah Yudo menuju Masjid As-Salam yang hanya berjarak 50 meter dari pura.

Terpopuler: Pelat Nomor TNI Fortuner yang Viral, Skema Kredit Honda Stylo 160

VIVA Militer: Laksamana TNI Yudo Margono resmikan Gereja POUK TNI Angkatan Laut

Photo :
  • Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Dispenal)

Dalam amanatnya Kasal menegaskan betapa pentingnya untuk menjaga dan memperkuat toleransi antar umat beragama. 

Hal ini harus terus dilakukan dalam upaya mengikis benih-benih intoleran (yang bisa menimbulkan fanatisme sempit yang berlebihan. Jika sampai itu terjadi, maka bukan tak mungkin persatian dan kesatuan bangsa Indonesia bisa berada di ambang kehancuran.

"Perbedaan-perbedaan ini telah menjadi kesadaran yang amat mendalam dari para pendiri republik ini sehingga Bhinneka Tunggal Ika dijadikan sebagai semboyan negara," tegas Laksamana TNI Yudo Margono.

Lebih lanjut Kasal menyatakan bahwa mental spiritual merupakan pondasi moral kepribadian manusia, yang sangat berpengaruh pada karakter dan perilaku. Yudo itu optimis, mental spiritual yang baik akan melahirkan perilaku yang juga baik.

"Pembinaan moral dan mental spiritual di lingkungan TNI Angkatan Laut harus menjadi hal utama yang dilaksanakan secara terus menerus dan konsisten, sebagai bagian dari pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM)," ucap mantan Panglima Komando Armada I (Pangkoarmada I) itu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya