Prajurit Jenderal TNI Yudo Kena Sial Gara-gara Tuduhan Pembantu Jokowi

VIVA Militer: KSAL, Marsekal TNI YM
Sumber :
  • TNI Angkatan Laut

VIVA – Nasib sial dialami seorang prajurit militer Tentara Nasional Indonesia dari TNI Angkatan Laut. Dia harus berurusan dengan Polisi Militer (POM) gara-gara tuduhan liar yang dilontarkan salah satu pejabatnya Presiden Joko Widodo.

Roadmap Repatriasi Hak Militer Sumber Daya Pertahanan Negara

Jadi ceritanya begini, beberapa waktu lalu terungkap sebuah kasus pengiriman pekerja migran ilegal ke Malaysia. Dan tanpa bukti yang pasti, Ketua Badan Pelindungan Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani menuduh kejahatan itu melibat prajurit TNI AL.

Atas tuduhan itu, berdasarkan siaran resmi yang diterima VIVA Militer, Kamis 6 Januari 2022, Kepala Staf TNI AL (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono langsung bergerak menyelidiki kasus itu.

TNI Pemersatu Anak Bangsa Demi Kemajuan Indonesia

Tim penyelidik dibentuk untuk mencari data akurat dari tuduhan pembantu Presiden Joko Widodo tersebut. Bahkan, sang Jenderal TNI itu mengutus prajuritnya untuk mendatangi BP2MI untuk meminta keterangan yang pasti tentang jati diri prajurit TNI AL yang dituduh terlibat penyelundupan manusia ke Jiran.

Namun apa yang terjadi, BP2MI sama sekali tak menggubris dan tak memberikan keterangan pasti dari tuduhan itu. Jangankan barang bukti, identitas prajurit TNI AL yang dituduh saja mereka tak ada.

Danlantamal III Lantik Kolonel Widyo Jadi Komandan Lanal Palembang

Jenderal TNI Yudo tak hilang akal, penyelidikan internal langsung dilakukan. Hingga didapati satu nama prajurit TNI AL. Namun, dari penyelidikan, prajurit itu tak terlibat dalam pengiriman tenaga migran ilegal ke Malaysia.

Prajurit TNI AL itu cuma pemilik rumah sewa yang diduga dipakai mafia penyelundup manusia ke Malaysia untuk menampung pekerja ilegal yang akan diseberangkan ke Malaysia.

"Kalau ada anggota TNI AL yang terbukti salah akan saya tindak tegas, dan akan saya proses hukum. Tidak ada prajurit yang terbukti bersalah yang lolos dari sanksi hukum. Kalau salah pasti kita hukum. Ada reward dan punishmentnya. Silakan laporkan dan sebutkan namanya, tidak usah takut karena kita punya Lembaga Puspomal dan Diskum AL yang akan menangani," kata Marsekal TNI Yudo Margono.

Walau BP2MI tertutup tentang kasus itu, tapi KSAL tak patah arang untuk mengungkap kasus itu jadi terang benerang. Beliau hanya berharap koordinasi antar instansi pemerintah dapat berjalan baik.

"Sehingga informasi yang disampaikan bisa ditindaklanjuti terlebih dahulu sekaligus bisa menjadi evaluasi agar kejadian-kejadian buruk tidak terulang kembali dan tidak saling menyalahkan," kata KSAL.

Perlu diketahui, kasus penyelundupan manusia ke Malaysia terungkap bukan karena kerja keras BP2MI, tapi karena kebetulan kapal yang ditumpangi pekerja migran ilegal kena musibah. Kapal tenggelam dan menyebabkan puluhan meninggal dunia serta banyak yang hilang di telan lautan.

Baca: Kabar Duka, 3 Prajurit TNI Meninggal Dunia

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya