Sosok Pembantu Presiden yang Tuduh TNI Terlibat Penyelundupan Manusia
VIVA – Pihak militer Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut masih terus menyelidiki tuduhan liar terkait penyelundupan manusia yang dituduhkan Ketua Badan Pelindungan Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani, diduga melibatkan prajurit TNI AL.
Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Marsekal TNI Yudo Margono telah mengerahkan tim penyelidik terdiri dari staf intelijen dan Polisi Militer Angkatan Laut (Pomal) untuk mengungkap kebenaran dari tuduhan pembantu Presiden RI, Joko Widodo itu.
Sejauh ini, tidak ada bukti yang ditemukan bahwa tuduhan Benny itu benar adanya. TNI Angkatan Laut memang menemukan satu prajurit TNI yang secara tak sengaja tersentuh kasus penyelundupan pekerja migran ilegal ke Malaysia.
Namun, dalam penyelidikan terungkap bahwa prajurit TNI AL itu tidak terlibat dalam jaringan mafia penyelundupan manusia. Dia hanyalah seorang pemilik rumah yang disewa mafia untuk menampung para pekerja migran sebelum diselundupkan ke Jiran.
VIVA Militer: KSAL Laksamana TNI Yudo Margono
- TNI Angkatan Laut
"Sampai saat ini kita baru menemukan anggota TNI AL yang menyewakan rumahnya namun tidak diketahui kalau rumah yang dikontrakkan itu digunakan untuk menampung imigran tersebut. Karena kelalaiannya itu akhirnya dia tetap kita periksa di Pomal untuk pendalaman," kata jenderal penyandang bintang empat TNI Angkatan Laut itu dalam siaran resmi, Kamis 6 Januari 2022.
Berdasarkan penelusuran VIVA Militer, ada beberapa fakta yang ditemukan dari sosok Benny Rhamdani. Ternyata sebelum menjabat ketua BP2MI pada April 2020, dia merupakan seorang politikus.
Dalam profil resmi di BP2MI, Benny disebutkan cukup lama berkecimpung di dunia politik. Dia pernah menjadi anggota DPRD Sulawesi selama tiga periode melalui kendaraan PDI Perjuangan.
Dan yang terbaru dia loncat ke Partai Hanura dan menjabat sebagai Wakil Ketua Umum DPP Partai Hanura. Dicatatkan bahwa Benny merupakan mantan aktivis 98. Kariernya melesat jadi Ketua BP2MI setelah menjadi Direktur Kampanye Tim Nasional Jokowi - KH Ma’ruf Amin.
Perlu diketahui, kasus penyelundupan manusia ke Malaysia terungkap bukan karena kerja keras BP2MI, tapi karena kebetulan kapal yang ditumpangi pekerja migran ilegal kena musibah. Kapal tenggelam dan menyebabkan puluhan meninggal dunia serta banyak yang hilang di telan lautan.
