Bentrok Maut di Papua, Pasukan Piton Hijau TNI Turun Tangan

VIVA Militer: Anggota Yonif 756/Wimane Sili lerai bentrokan berdarah di Papua
Sumber :
  • Instagram/@kodam17

VIVA – Sejumlah prajurit TNI Angkatan Darat yang tergabung dalam Satuan Setingkat Kompi (SSK) disiagakan menyusul bentrokan maut antar warga di Kabupaten Jayawijaya, Papua, Minggu 9 Januari 2022.

Melesat Jadi Pangdam, Mayjen TNI Haryanto Serahkan Jabatan Panglima Divif 2 Kostrad ke Sohibnya

Dalam laporan yang dikutip VIVA Militer dari siaran pers resmi Komando Daerah Militer XVII/Cenderawasih (Kodam XVII/Cenderawasih), anggota SSK yang disiagakan berasal dari Komando Distrik Militer 1702/Jayawijaya (Kodim 1702/Jayawijaya) dan Batalyon Infanteri 756/Wimane Sili (Yonif 756/WS).

Bentrokan yang terjadi melibatkan dua kelompok masyaraka dari suku Lanny Jaya dan suku Nduga, di Distrik Wouma, Kabupaten Jayawijaya. 

Kedatangan Danjen USARPAC, Jenderal Maruli Tegaskan Akan Perkuat Kerjasama Dengan Militer AS

Pertikaian antar kelompok ini pecah lantaran muncul tuduhan suku Lanny Jaya yang menyebut suku Nduga telah membunuh seorang warganya.

Akibat bentrokan ini, seorang warga meninggal dunia. Sementara itu, 22 warga lainnya mengalami luka-luka. Kerugian materil juga timbul diantaranya adalah 35 unit rumah, empat unit sepeda motor dan dua unit mobil ikut rusa terbakar.

Video Bersejarah Detik-detik Raja Aibon Menangis Tinggalkan Pasukan Tengkorak Kostrad TNI

VIVA Militer: Anggota Yonif 756/Wimane Sili lerai bentrokan berdarah di Papua

Photo :
  • Instagram/@kodam17

Guna meredam pertikaian, anggota TNI dan Polri menggelar pertemuan antara dua kelompok warga yang berseteru. Dalam pertemuan itu turut hadir Bupati Jayawijaya, anggota Kodim 1702, Yonif 756/Wimane Sili dan Kepolisian Resor (Polres) Jayawijaya.

Komandan Kodim (Dandim) 1702/Jayawijaya, Letkol Inf Arif Budi Situmeang, memastikan pihaknya akan terus melakukan segala upaya untuk menghentikan perseteruan dua kelompok warga. Arif juga menghimbau agar masalah ini bisa diselesaikan dengan kepala dingin dan kekeluargaan.

"Mari kita hentikan pertikaian ini sehingga tidak ada lagi terjadi pertumpahan darah dari kedua belah pihak. Jika ada masalah mari bersama-sama kita selesaikan secara kekeluargaan sebab kita semua adalah keluarga," ujar Dandim 1702/Jayawijaya di depan ribuan warga Kabupaten Jayawijaya.

Masalah tak berhenti sampai di situ. Keluarga korban tewas atas nama Yonas Kelnea (48), menyebut bahwa korban meninggal dunia akibat ditembak aparat keamanan. Dalam hal ini anggota Polres Jayawijaya.

Untuk mengetahui hal tersebut, pihak TNI, Polri, tokoh agama, dan pemerhati Hak Asasi Manusia (HAM) Pegunungan Tengah Papua, bergerak menuju Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wamena, guna memastikan kondisi jenazah korban.

Setelah dilakukan pengecekan bersama, ternyata penyebab korban tewas bukan akibat luka tembak. Tetapi, ada luka bacok di bagian kepala dan punggung korban. 

Selain itu, ada juga tiga luka akibat tertusuk anak panah di bagian leher korban. Usai pengecekan, rombongan langsung berangkat menuju rumah duka untuk memberikan penjelasan kepada pihak keluarga. 
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya