Ini Tradisi Gila Prajurit Yonzipur 10 Kostrad yang Buat Geleng Kepala
- Penkostrad
VIVA – Menjadi seorang prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat adalah sebuah kebanggaan tersendiri. Proses menjadi seorang prajurit handal TNI Angkatan Darat bukanlah hal yang mudah. Seorang calon prajurit harus memiliki kekuatan fisik dan disiplin yang tinggi dalam menjalani setiap materi dalam pendidikan.
Seperti halnya para prajurit TNI Angkatan Darat yang hendak bergabung dalam Satuan Batalyon Zeni Tempur (Yonzipur) 10/Jaladri Kostrad ini. Tidak mudah bagi prajurit TNI Angkatan Darat yang hendak bergabung ke dalam satuan Yonzipur 10 Kostrad yang bermarkas di Pasuruan, Jawa Timur ini.
Dilansir VIVA Militer dari keterangan resmi Penkostrad, Selasa, 18 Januari 2022, prajurit TNI Angkatan Darat yang ingin bergabung ke dalam satuan Yonzipur 10/Jaladri Kostrad harus melewati tradisi satuan.
Tidak tanggung-tanggung, para prajurit tempur Kostrad itu harus mampu melakukan Jalan Jarak Jauh (Long Mars) selama lima hari lima malam dengan rute Mayonzipur 10 – Pasrepan – Puspo – Wonokitri – Lautan Pasir Bromo – Sukapura – Lumbang – Plososari – Gondang Wetan – Mayonzipur 10.
"Tradisi satuan Lintas Gunung Bromo merupakan kegiatan tradisi pembinaan personel yang diwariskan oleh pendahulu dan merupakan suatu kewajiban yang harus dilalui oleh setiap personel yang baru masuk menjadi anggota Batalyon Zeni Tempur 10 Kostrad, agar memiliki rasa kebanggaan sebagai seorang prajurit sejati," kata Komandan Batalyon Zeni Tempur 10 Kostrad Letkol Czi Eko Cahyo Setiawan.
"Hal ini sangat penting mengingat jiwa korsa dan semangat yang tinggi merupakan sebuah kunci keberhasilan dalam pelaksanaan tugas, dengan memiliki jiwa patriotisme sehingga akan membentuk prajurit yang handal dan profesional," tambahnya.
Selain itu, setelah berhasil menempuh Long Mars selama lima hari lima malam, para warga baru Yonzipur 10 Kostrad itu kemudian mengikuti upacara penciuman bendera satuan serta penyiraman air kembang oleh Komandan Batalyon Zeni Tempur 10 Kostrad.
"Tradisi ini merupakan suatu kebanggan bagi seorang prajurit dan menumbuhkan kecintaan terhadap satuan sehingga nanti mereka kedepanya selalu menjaga nama baik satuan ini dimanapun mereka berada dan bertugas serta selalu memberikan yang terbaik dan berprestasi bagi nama satuan Batalyon Zeni Tempur 10 Kostrad," kata Letkol Czi Eko Cahyo Setiawan.
