Jenderal Kopassus Murka Anak Buahnya Dibunuh KKB: Kami Takkan Mundur!

VIVA Militer: Jenazah Sersan Dua Mizkel Rumbiak
Sumber :
  • kasuari18-tni.mil.id

VIVA – Duka mendalam sangat dirasakan oleh Panglima Komando Daerah Militer XVIII/Kasuari (Pangdam XVIII/Kasuari), Mayor Jenderal (Mayjen) TNI I Nyoman Cantiasa. Duka sang panglima datang usai gugurnya Sersan Dua (Serda) Mizkel Rumbiak, dalam serangan brutak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Asyik Lawan Arah, Bus Pandawa 87 Diadang Kopassus

VIVA Militer melaporkan dalam berita Kamis 20 Januari 2022, Serda Mizkel Rumbiak jadi korban kebiadaban KKB Organisasi Papua Merdeka (OPM), usai mengalami luka tembak di bagian perut.

Tak hanya itu, serangan yang dilancarkan KKB OPM di Kampung Kamat, Distrik Aifat Timur Tengah, Kabupaten Maybrat, Papua Barat, melukai empat prajurit TNI Angkatan Darat lainnya, dari Batalyon Zeni Tempur 20/Pawbili Pelle Alang (Yonzipur 20/PPA)

Panglima TNI Putuskan untuk Mengubah Sebutan KKB Menjadi OPM

Keempat prajurit yang mengalami luka-luka adalah Serda Darusman, Prajurit Dua (Prada) Aziz dan Prada Abraham.

Meskipun jatuh korban, Pangdam XVIII/Kasuari menegaskan, TNI tidak akan mundur selangkah pun dari Bumi Cenderawasih. Jenderal bintang dua mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khsusus (Danjen Kopassus) memastikan, TNI akan terus menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Sosok Matias Gobay, Dalang OPM atas Penembakan Keji Danramil Aradide

VIVA Militer: Prajurit TNI mengalami luka-luka diserang KKB OPM

Photo :
  • kasuari18-tni.mil.id

"Selangkah pun kami tak mundur dengan serangan ini. Kami akan tetap berjuang untuk mempertahankan kedaulatan NKRI," tegas Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa.

Sementara itu, Kepala Penerangan Kodam XVIII/Kasuari (Kapendam XVIII/Kasuari), Kolonel Arm Hendra Pasireron, menyatakan bahwa Pangdam XVIII/Kasuari mengutuk keras aksi biadab KKB OPM.

Gugurnya Serda Mizkel membuat Papua harus merelakan kepergian salah satu putra terbaiknya. Pengorbanan Serda Mizkel adalah bukti pengabdian tinggi seorang putra asli Papua, kepada kampung halamannya dan tanah air.

"Pangdam juga menyampaikan bahwa dirinya mengutuk keras pelaku penyerangan lima prajurit TNI saat melaksanakan tugas pengabdian kepada masyarakat," ujar Kapendam XVIII/Kasuari.

"Kami kehilangan satu putra asli Papua dari Raja Ampat, marga Rumbiak Saereri, putra terbaik bangsa Sersan Dua Miskel Rumbiak yang mengabdi untuk tanah dan masyarakatnya, namun diperlakukan tidak manusiawi oleh KST Papua," kata Hendra mengutip pernyataan Pangdam XVIII/Kasuari. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya