Jenderal Dudung ke Prajurit TNI: Kalian Jangan Jadi Ayam Sayur!

VIVA Militer: KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman
Sumber :
  • Dispenad

VIVA – Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman meminta kepada seluruh prajurit TNI Angkatan Darat di seluruh Indonesia agar berani mengambil sikap tegas ketika berhadapan dengan siapa pun yang berusaha atau mencoba-coba menggangu persatuan dan kesatuan Indonesia.

Satgas Yonif 623/BWU TNI AD Gandeng Chef Bobon Gelar Makan Makan Besar di Daerah Rawan Papua

Jenderal TNI Dudung menegaskan seorang prajurit TNI Angkatan Darat adalah seorang petarung sejati. Seorang petarung tidak pernah ragu dalam bersikap atau pun mengambil tindakan tegas, terlebih lagi ketika berhadapan dengan kelompok penggangu pancasila.

"Saya minta kalian harus jadi petarung, jagoan, dan pemberani. Jangan jadi ayam sayur, kalau diadu kalahan," kata KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman di hadapan ribuan prajurit TNI Angkatan Darat ketika menggelar Apel Pasukan di Lapangan Monas, Jakarta Pusat, Selasa, 25 Januari 2022.

Panglima TNI Tunjuk Jenderal Berdarah Timor Leste Jadi Danrem 151/Binaiya Ambon, Ini Profilnya

Selain itu, mantan Pangkostrad itu juga meminta kepada seluruh prajurit TNI Angkatan Darat agar selalu mendekatkan diri kepada rakyat melalui pembinaan teritorial. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi kemunculan paham radikalisme di tengah-tengah rakyat.

Tidak hanya itu, Jenderal Dudung juga meminta kepada anak buahnya untuk senantiasa menjalin kebersamaan dengan rakyat dalam mengantisipasi gerakan radikalisme yang saat ini tengah mensasar generasi muda baik di lingkungan sekolah-sekolah, di kampus-kampus, maupun di tengah masyarakat luas.

Bentrok Senjata TNI Vs OPM Pecah di Mile 69, Abu Bakar Kogoya Tewas

"Apabila terjadi sesuatu, maka TNI dan rakyat akan bahu membahu memukul kelompok-kelompok yang mencoba mengganggu kesatuan Republik Indonesia. Rakyat Indonesia sangat menantikan ketegasan dan kehadiran kita. Ketegasan dan kehadiran kita, termasuk keberanian  kita. Keberanian sudah ditunjukan pada 10 november 1945 dengan berbekal bambu runcing. Rakyat dan tentara membuktikan saat itu dipimpin oleh Bung Tomo mengusir penjajah dan sekutu walaupun di serang dari darat, laut, maupun udara," ucapnya.

"Saya punya keyakinan bahwa rakyat Indonesia siap menghadapi pihak-pihak yang mengganggu persatuan bangsa. Oleh karenanya di sela-sela kesibukan kalian, dekati rakyat, cintai rakyat, karena mereka pada akhirnya akan bersama-sama dengan kita," tambahnya.

Lebih jauh lagi mantan Pangdam Jaya itu berpesan kepada seluruh prajurit TNI Angkatan Darat agar lebih bijak dalam menggunakan media sosial. Menurut Dudung, saat ini media sosial sudah banyak digunakan oleh kelompok, maupun orang per orang yang mencoba menganggu persatuan dan kesatuan bangsa.

Dia pun menegaskan kepada seluruh anak buahnya, apabila ada prajurit TNI Angkatan Darat yang terpapar dengan gerakan radikal, maka dirinya tidak akan segan-segan untuk menindak tegas mereka.

"Saya katakan antisipasi perkembangan-perkembangan saat ini. Jangan terkecoh dengan perkembangan di media sosial, bahkan jangan coba-coba apabila ada kelompok radikal yang masuk di tubuh TNI AD. Saya tidak akan segan untuk menindak secara hukum kepada prajurit yang sudah terpapar kelompok radikal," tegasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya