Ternyata Ada Uang di Balik Pembunuhan Sadis 3 Prajurit Raider TNI

VIVA Militer: Prajurit Yonif Raider 408/Suhsbrastha.
Sumber :

VIVA – Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI), Jenderal Andika Perkasa telah mengeluarkan sebuah pernyataan penting soal fakta-fakta gugurnya 3 prajurit raider Komando Daerah Militer (Kodam) IV/Diponegoro yang dibunuh kelompok bersenjata OPM di Puncak, Papua.

Prada Ardiansyah, Prajurit TNI yang Tersambar Petir Meninggal Dunia

Dalam saluran resminya dilansir VIVA Militer, Jenderal TNI Andika mengungkapkan bahwa telah ditemukan fakta kelalaian pimpinan dalam kematian tiga prajurit TNI dari Batalyon Infanteri (Yonif) Raider 408/Suhbrastha di Papua.

Menurut Jenderal berdarah Komando Pasukan Khusus (Kopassus) itu, pimpinan yang dimaksud adalah Komandan Pos Ramil Gome atau Komandan Kompi.

Demi Warga, Perwira Pasukan Naga Hitam TNI Berjibaku Lawan Ular Raksasa di Semak Perbatasan Negara

Jadi, si Komandan Kompi itu telah melakukan pengerahan pasukan ke tempat yang tak seharusnya. Sehingga akibatnya tiga anak buahnya tewas dibunuh secara sadis.

VIVA Militer: Jenderal TNI AP

Photo :
Operasi Perdamaian Dunia, Mabes TNI Akan Kirim 1.025 Prajurit Pilihan ke Kongo

"Iya betul, yang melakukan tindak pidana pembunuhan adalah kelompok bersenjata. Tapi juga ada peran ini, peran penggelaran oleh komandan kompi dalam hal komandan pos, di tempat yang tidak diperhitungkan dan disepelekan," kata Jenderal TNI Andika di hadapan para Jenderal TNI.

Jenderal TNI Andika menjelaskan, semua fakta-fakta itu ditemukan dari adanya kejanggalan dalam laporan yang diterima. Lalu, tim investigasi Kodam XVII/Cenderawasih bergerak melakukan penyelidikan.

Bahkan, ada kebohongan yang dilakukan Komandan Kompi yang terungkap dalam penyelidikan tersebut. Dan yang cukup mengejutkan, Jenderal TNI Andika menyebut ada uang di balik kasus terbunuhnya 3 prajurit Raider TNI tersebut.

"Kita di sini memikirkan hubungan, bagaimana melindungi anggota, di sana begini-begini aja rupanya, pertimbangannya sangat pendek sekali, maksudnya hanya karena persoalan kita dapat uang tambahan untuk pengamanan di situ, dikorbankan semuanya," kata Jenderal TNI Andika.

Baca: Geger, Koper Isi Uang 500 M Ditemukan di Tengah Perang Rusia Ukraina

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya