Perintah KSAL untuk Hormati 2 Prajurit Marinir yang Tewas ditangan OPM

VIVA Militer: 2 prajurit Marinir yang gugur akibat penyerangan OPM
Sumber :
  • Dispenal

VIVA – Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan masyarakat Indonesia berduka atas gugurnya dua orang prajurit Marinir Satgas Muara dan Perairan (Mupe) Papua korban penyerangan Kelompok Separatis Teroris (KST) OPM Papua di Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua.

Pengemudi Mobil Fortuner Arogan Palsukan Pelat TNI Terancam 6 Tahun Bui

Serangan yang terjadi pada hari Sabtu sore, 26 Maret 2022 lalu telah mengakibatkan dua prajurit Marinir TNI Angkatan Laut tewas, yaitu  Letda Mar Iqbal dan Pratu Mar Wilson Anderson Here. 

Atas kejadian tersebut, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono menginstruksikan kepada seluruh satuan jajaran TNI Angkatan Laut di seluruh Indonesia untuk mengibarkan bendera merah putih 1/2 tiang selama tiga hari kedepan dan menggelar sholat ghaib atau berdoa bersama untuk para prajurit petarung Marinir yang menjadi korban kebiadaban OPM tersebut.

Raih Suara Terbanyak dalam Sejarah Pilpres, Menlu Tiongkok Ucapkan Selamat ke Prabowo

"Sebagai ungkapan bela sungkawa, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono memerintahkan seluruh Jajaran TNI AL mengibarkan bendera 1/2 tiang selama 3 hari berturut-turut mulai Senin 28 Maret 2022 dan melaksanakan sholat ghoib/berdoa bersama dipimpin paroh sesuai agama masing-masing," kata Kadispenal Laksma TNI Julius Widjojono dalam keterangan resmi yang diterima VIVA Militer, Senin, 28 Maret 2022.

Untuk diketahui, menurut kronologis yang diterima VIVA Militer, serangan terhadap sejumlah prajurit TNI yang tengah melaksanakan tugas negara di Papua itu terjadi pada hari Sabtu, 26 Maret 2022 sekitar pukul 17.40 WIT. 

Tangan Diborgol, Pengemudi Fortuner Arogan Ngaku Adik Jenderal Tertunduk Lesu di Kantor Polisi

Prajurit Satgas Mupe Yonif 3 Marinir Pasmar 2 Pos Quari Bawah diserang oleh KSTP Nduga pimpinan Egianus Kogoya (Pangkodap III Ndugama) dengan menggunakan pelontar granat atau GLM (Grenade Launcher Module) dari dua arah, yaitu dari arah belakang Pasar dan dari arah sungai Alguru.

Mendapat serangan, seluruh personel Satgas yang berjumlah 35 orang pada pukul 17.52 WIT kemudian membalas dengan tembakan dan melakukan pengejaran terhadap gerombolan teroris OPM tersebut. 

Selanjutnya pukul 18.00 WIT Dansatgas memerintahkan 2 Tim Trisula dipimpin Wadandenpursus Kapten Mar Ari Mahendra dan 1 Tim Waltis dipimpin Letda Mar Pujo Pratikno berangkat mengadakan bantuan ke Pos Quary Bawah menggunakan kendaraan 1 truk dan 2 KIA.

Akibat serangan tersebut, dua personel meninggal dunia, dua kritis dan enam luka ringan. Adapun mereka yang menjadi korban adalah Letda Mar Iqbal dan Pratu Mar Wilson Anderson Here meninggal dunia, Serda Mar Rendi Febriansyah dan Serda Mar Ebit Erisman luka berat/kritis, serta enam luka ringan atas nama Serda Mar Bayu Pratama, Pratu Mar Rahmad Sulman, Prada Mar Dicky Sugara, Pratu Mar Adik Saputra A, Prada Mar La Harmin, dan Prada Mar Alif Dwi Putra. 
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya