- Penerangan Marinir
VIVA – Setiap pertemuan pasti ada perpisahan, begitu juga dengan kisah hidup sembilan prajurit militer Tentara Nasional Indonesia (TNI) ini.
Setelah puluhan tahun memperkuat Korps Marinir, TNI Angkatan Laut, tibalah waktunya mereka untuk meninggalkan korps yang mereka cintai dan banggakan itu.
Kemarin, 23 Mei 2022, hari terakhir bagi sembilan prajurit petarung Batalyon Zeni 2 Marinir, untuk mengakhiri pengabdian mereka kepada bangsa sebagai prajurit TNI.
Dilansir VIVA Militer dari siaran resmi Penerangan Korps Marinir, Selasa 24 Mei 2022, sembilan prajurit itu akhirnya memasuki masa purna tugas alias pensiun.
VIVA Militer: 9 prajurit Marinir tinggalkan Markas Yonzeni 2
- Penerangan Marinir
Mereka dilepas Komandan Batalyon Zeni 2 Marinir, Letnan Kolonel Marinir Eko Puji dalam upacara wisuda purna tugas yang dilangsungkan di Lapangan Apel Markas Komando Yonzeni 2 Marinir Kesatrian Soetedi Senaputra, Karangpilang, Surabaya, Jawa Timur.
"Dengan berbekal pengalaman dan pengetahuan selama berdinas aktif di TNI, saya yakin dan percaya bahwa para purnawirawan mampu menjadi contoh dan teladan dalam kehidupan bermasyarakat. Selamat jalan kawan selamat berjuang dengan pengabdian berikutnya, serta tetap jaga kebersamaan serta silaturahmi dengan keluarga besar Yonzeni 2 Marinir," kata Letkol Eko Puji.
Sembilan prajurit yang harus meninggalkan dunia militer dan TNI itu terdiri dari empat prajurit berpangkat Pembantu Letnan Dua (Pelda), dua prajurit berpangkat Sersan Kepala (Serka) dan tiga berpangkat Sersan Mayor (Serma).
Prosesi pelepasan sembilan prajurit itu diwarnai suasana haru, apalagi saat mereka dan para istri mulai meninggalkan markas Yonzeni 2 Marinir.
VIVA Militer: 9 prajurit Marinir tinggalkan Markas Yonzeni 2
- Penerangan Marinir
Perlu diketahui, Yonzeni 2 Marinir merupakan bagian dari Resimen Bantuan Tempur 2/Marinir (Menbanpur 2/Mar) di bawah kendali Pasmar 2. Satuan ini sejak April 1961.
Di Marinir, Yonzeni 2 merupakan andalan dalam menjalankan misi kemanusiaan dan bencana alam. Batalyon ini memiliki tugas pokok menyelenggarakan konstruksi dan destruksi untuk memperbesar daya gerak TNI dan memperkecil ruang gerak musuh.
Batalyon ini juga diandalkan Marinir dalam urusan penjinakan bahan peledak (bom) dan penghancuran. Serta menangani masalah Nuklir, Biologi dan Kimia (Nubika).
Baca: Letnan Wanita TNI Pecah Rekor Ilmu Hadapi Senjata Biologis di Amerika
