Pasukan Elite Satgultor TNI Lumpuhkan Teroris di Pesawat Sriwijaya Air
- Dispen Kormar
VIVA – Sejumlah pasukan elite Satgultor TNI pada hari Selasa, 21 Juni 2022 pukul 23.00 malam tadi mendadak serbu pesawat Sriwijaya Air di Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta.
Pasukan penanggulangan teror tiga matra yang terdiri dari Sat-81 Kopassus TNI AD, Denjaka TNI Angkatan Laut, dan Satbravo 90 Kopasgat TNI Angkatan Udara meringsek masuk ruang tunggu penumpang Bandara Internasional Soekarno Hatta dan masuk ke apron pesawat Sriwijaya Air di landasan pacu bandara.
Mereka dengan sigap bergerak dengan cepat naik ke pesawat melalui pintu depan pesawat setelah menguasai ruang tunggu penumpang yang sebelumnya telah dikuasai sekelompok pasukan bersenjata teroris.
Namun, aksi penyerbuan pesawat Sriwijaya Air itu bukanlah aksi sungguhan. Itu merupakan sebuah skenario latihan Komando Operasi Khusus (Koopssus) dalam Latihan Penanggulangan Terorisme Satgultor TNI Semester I TA 2022 yang sengaja dipersiapkan untuk menyambut forum internasional KTT G-20 yang akan diselenggarakan di Bali dalam waktu dekat ini.
VIVA Militer: Pasukan Satgultor TNI lumpuhkan teroris di Bandara Soekarno Hatta
- Dispen Kormar
Dilansir VIVA Militer dari keterangan resmi Dispen Kormar, Rabu, 22 Juni 2022, latihan Satgultor TNI itu sudah berlangsung dari tanggal 15 sampai 17 Juni 2022 dalam bentuk Gladi Posko. Dan pada hari Selasa pagi tanggal 21 Juni 2022 kematian, pasukan Satgultor TNI itu melakukan Gladi Lapangan dengan menggelar latihan yang berlangsung di Hotel Mercure dan kawasan Ancol Jakarta Utara serta puncak latihan malam tadi di Bandara Internasional Soekarno Hatta.
Dalam latihan tersebut, sejumlah pejabat militer terlihat hadir menyaksikan aksi para prajurit handal TNI itu, diantaranya Komandan Komando Operasi Khusus (Koopssus) TNI Mayjen TNI Joko.P. Putranto dan Dankormar Mayjen TNI (Mar) Widodo Dwi Purwanto.
Sepak Terjang Netzah Yehuda, Batalion Tempur Israel yang 'Digebuk' AS
Netzah Yehuda merupakan salah satu empat batalion yang membentuk brigade infanteri Kfir. Batalyon tersebut sebagian besar beroperasi di Tepi Barat yang dikirim berperang.
