Letnan Irfan Berhasil Terbangkan Si Moncong Hiu TNI 1000 Jam di Langit

VIVA Militer: Lettu Irfan Kibiyanto.
Sumber :
  • Skadron Udara 21

VIVA – Ada kabar baik datang dari Markas Skadron Udara 21 Abdurachman Saleh, Malang Jawa Timur. Salah satu pilot muda Tentara Nasional Indonesia berhasil menerbangkan pesawat anti-perang gerilya milik TNI Angkatan Udara selama 1000 jam.

Israel Akhiri Operasi di Daerah Jabalya, Fokus Dialihkan ke Rafah

Prestasi luar biasa itu ditorehkan pilot TNI bernama Letnan Satu Irfan Kibiyanto alias Seattle. Dia berhasil meraih 1000 jam terbang dengan menggunakan Pesawat EMB-314 Super Tucano.

Berdasarkan siaran resmi Penerangan Skadron Udara 21 dilansir VIVA Militer, Senin 1 Agustus 2022, Lettu Irfan 'Seattle' Kibiyanto merupakan perwira muda militer Indonesia, dia alumni Akademi Angkatan Udara (AAU) 2015.

Siap Ikuti Latma Rimpac, TNI AL Berangkatkan Kapal Perang KRI REM-331 Arungi Laut Pasifik ke Hawaii

Jebolan Sekolah Penerbang A-91 ini mulai bertugas di Skadron Udara 21 sejak 2017, dan saat ini dipercaya memegang jabatan sebagai Kaurdispatch.

VIVA Militer: Lettu Irfan Kibiyanto.

Photo :
  • Skadron Udara 21
Perkuat Pertahanan Indo-Pasific, Panglima TNI Bertemu Dengan Panglima Angkatan Bersenjata Inggris

Untuk mencapai rekor 1000 jam terbang bukan sebuah pekerjaan yang mudah. Sebab penerbang tak cuma dituntut profesional menjalankan misi, tapi juga mampu melaksanakan penerbang dengan zero accident.

Pencapaian 1000 jam ini tidak hanya sebagai prestasi , namun juga sebagai motivasi untuk mampu menghadapi tantangan tugas di masa yang akan datang dan tetap menjaga keselamatan terbang dan kerja. Selamat kepada Lettu Pnb Irfan 'Seattle' Kibiyanto.

Perlu diketahui, pesawat yang dipakai Lettu Irfan merupakan pesawat yang dibeli militer Indonesia dari Brazil sejak tahun 2012. Pesawat ini dibeli untuk menggantikan tugas Pesawat OV-10F Bronco yang kini telah di grounded karena usianya yang tua.

EMB-314 Super Tucano TNI sebenarnya merupakan pesawat latih lanjut yang berkemampuan COIN (Counter Insurgency) atau pesawat anti perang gerilya.

Dari desainnya, pesawat ini sangat pas untuk mendukung misi-misi pengintaian, close air support, dan penumpasan pemberontak. Dan Indonesia memiliki 16 unit dan dikenal dengan sebutan si Moncong Hiu.

Baca: Ada Eks Komandan Pasukan Malaikat Pencabut Nyawa Marinir TNI di SGS

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya