Panglima TNI: Latihan Militer SGS Ciptakan Perdamaian di Indo-Pasific

VIVA Militer: Panglima TNI bersama Komandan US Army Pasific periksa pasukan
Sumber :
  • Istimewa/Viva Militer

VIVA – Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengatakan, perhelatan latihan militer besar-besaran Super Garuda Shield (SGS) 2022 yang diikuti oleh 14 negara-negara sahabat di kawasan Indo-Pasific dapat menjaga iklim perdamaian di kawasan Indo-Pasific.

Citra Satelit Tunjukkan Ribuan Tenda Dekat Khan Younis, Israel Bersiap Serang Rafah

Menurut Jenderal Andika, dalam latihan militer yang diikuti oleh 14 negara sahabat itu tidak hanya menjadi ajang unjuk kemampuan para prajurit serta alutsista yang dimiliki oleh masing-masing negara yang terlibat dalam latihan militer besar-besaran bertajuk Latma Super Garuda Shield 2022 saja. Namun, latihan militer Super Garuda Shield merupakan moment bagi Tentara Nasional Indonesia (TNI) mempererat hubungan persahabatan yang selama ini telah terjalin bersama negara-negara sahabat di kawasan.

"Sebetulnya yang menyumbangkan, menciptakan perdamaian di wilayah kita itu bukan kekuatan (pasukan)-nya tetapi bonding (ikatan emosional). Karena dengan kita bekerja sama, sering ketemu, berlatih, itu sebetulnya hanya untuk membiasakan sebagai negara tetangga, negara tetangga ini teman-teman kita semua," kata Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa setelah membuka Latma Super Garuda Shield 2022 di Puslatpur Kodiklatad Martapura Baturaja, Sumatera Selatan, Rabu, 3 Agustus 2022.

Demi Warga, Perwira Pasukan Naga Hitam TNI Berjibaku Lawan Ular Raksasa di Semak Perbatasan Negara

"Itulah menurut saya yang membuat kita lebih kuat karena kebersamaan walaupun kebersamaan itu enggak terhubung dengan alutsista kita, enggak juga," tambahnya.

VIVA Militer: Angkatan Darat Australia ikuti Latma Super Garuda Shield 2022

Photo :
  • Istimewa/Viva Militer
Mayjen TNI Anton Resmi Jabat Panglima Divisi Infanteri 2 Kostrad Gantikan Mayjen Haryanto

Lebih jauh Panglima TNI menyampaikan, penggunaan alutsista dalam latihan militer gabungan adalah salah satu moment yang dapat dijadikan pengalaman berharga bagi seluruh prajurit yang terlibat dalam latihan. Sebab, tidak semua negara sahabat yang memiliki alutsista yang sama antar-negara yang turut serta atau terlibat dalam latihan skala besar seperti Latma Super Garuda Shield yang digelar di beberapa titik di Indonesia ini.

"Kalau untuk penggunaan alutsista pengalaman yang ingin kita ambil yang sangat berharga karena apa? Pengalaman untuk menggelar sesuatu saja, logistiknya itu enggak gampang dan itu semakin kita sering semakin kita menjadi tahu. Ya kita tidak tahu kapan itu terpakai tapi yang penting pengalaman itu akan membuat kita lebih bagus," kata Panglima TNI Jenderal Andika.

Tidak hanya itu, Panglima TNI lebih jauh lagi menjelaskan, dengan adanya latihan militer Super Garuda Shield bersama 13 negara sahabat di kawasan Indo-Pasific yang dilaksanakan di Indonesia ini dapat mempererat hubungan antara pemerintah Indonesia dengan negara-negara di kawasan yang ikut terlibat dalam Latma Super Garuda Shield 2022 ini.

"Karena dengan kita lebih dekat satu sama lain di wilayah kita ini kita akan saling menjaga. Ada apa-apa itu belum tentu sifatnya kejahatan. Bisa saja misalnya gempa bumi dan lainnya, dan kita sudah mengalami. Mulai dari tenggelam nya KRI Nanggala. Itu langsung teman-teman semua ini, sahabat kita ini datang. Bencana apa lagi. Jadi kita bergaul seperti ini itu akan membantu kekuatan," ujar Panglima TNI.

VIVA Militer: Panglima TNI Jenderal Andika bersama Jenderal Charles Flynn

Photo :
  • Istimewa/Viva Militer

Dalam kesempatan yang sama, Anggota Komisi I DPR RI Helmy Faisal yang turut hadir dalam pembukaan Latma Super Garuda Shield di Baturaja, Sumatera Selatan mengatakan, bahwa Latihan Super Garuda Shield yang melibatkan tiga matra TNI dan tentara dari 13 negara-negara sahabat adalah salah satu diplomasi yang dilakukan oleh TNI dengan negara-negara sahabat di kawasan Indo-Pasific.

Helmy pun menegaskan, pemerintah akan terus mendukung TNI dalam membangun hubungan kerjasama militer dengan negara-negara sahabat di kawasan.

"Karena persahabatan yang dibangun dengan 13 negara ini pada dasarnya bukan bersiap siap untuk perang, tapi kita bersiap siap untuk damai," kata Helmy Faisal Zaeni.

Menurut Helmy, latihan militer gabungan Super Garuda Shield yang saat ini berlangsung sejak tanggal 1 hingga 14 Agustus di beberapa titik daerah latihan di Indonesia, dapat menunjukkan wajah Indonesia sesungguhnya di mata dunia.

"Sehingga wajah Indonesia di mata dunia tidak semata-mata dilihat dari alutsista nya, tetapi semata-mata ada nilai yang tidak bisa diukur dengan uang, yaitu persahabatan dan kekeluargaan. Itu sebagai satu value yang jauh lebih mahal dari persenjataan teknologi yang luar biasa," ujarnya.

Sebagaimana diberitakan VIVA Militer sebelumnya, 14 negara yang terlibat dalam latihan militer bertajuk Latma Super Garuda Shield 2022 adalah, Indonesia, Amerika Serikat, Australia, Malaysia, Jepang, Singapura, Peracis, Inggris, Papua Nugini, Timor Leste, India, Kanada, New Zealand dan Korea Selatan. Tiongkok atau China tidak ikut dalam latihan militer skala besar yang diselenggarakan di Indonesia ini.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya