Di Hadapan KSAL, Megawati Cerita Telepon Putin Minta Alutsista Rusia
- Istimewa/Viva Militer
VIVA – Presiden RI ke-5, Megawati Soekarnoputri hari ini menghadiri acara Napak Tilas Ratu Kalinyamat Pahlawan Maritim Nusantara yang digelar oleh TNI Angkatan Laut di Markas Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Pantauan VIVA Militer di lapangan, kedatangan putri Presiden RI Pertama, Ir. Soekarno di Markas Kolinlamil disambut Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono dan sejumlah Perwira Tinggi (Pati) TNI Angkatan Laut, serta upacara jajar kehormatan oleh prajurit TNI Angkatan Laut.
Kemudian, Kasal mendampingi Megawati Soekarnoputri naik ke atas kapal KRI Dewaruci di Dermaga Kolinlamil, Jakarta Utara.
Di hadapan Kasal Laksamana TNI Yudo Margono, Megawati Soekarnoputri sempat menceritakan pengalamannya ketika menjadi kepala negara pernah diundang Presiden Rusia Vladimir Putin untuk datang ke Rusia.
Megawati pun mengungkapkan, ketika mendapat undangan tersebut, dirinya langsung menghubungi Putin untuk menyampaikan syarat agar dirinya bisa datang ke Rusia.
“Saya telpon Putin karena saya diundang, saya hanya ngomong gini, ‘saya hanya akan datang ke Rusia tapi kalau saya (pulang) enggak bawa peralatan perang, saya enggak jadi datang’. Kalau enggak percaya tanya sama putin sendiri,” kata Megawati Soekarnoputri di Markas Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis, 11 Agustus 2022.
Megawati pun mengaku, Presiden Putin kemudian memenuhi permintaanya untuk pertahanan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Hasilnya, Megawati pun pulang ke Tanah Air dengan membawa alutsista bikinan Rusia untuk memperkuat kekuatan TNI.
“Putin bilang, ‘welcome megawati.’ Datang, saya pulang, saya bawa banyak (alutsista),” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Megawati juga menceritakan pengalaman lain yang berhubungan dengan kekuatan TNI.
Saat itu, Megawati pernah mendapatkan laporan mengenai kekuatan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia yang kurang menggembirakan.
Usai menerima laporan tersebut, Megawati kemudian meminta untuk membeli alutsista ke Amerika Serikat dan Inggris. Namun, permintaan Megawati ditolak mentah-mentah.
“Waktu itu saya minta pada Amerika enggak dikasih, saya minta pada Inggris enggak dikasih. Saya bilang ‘iki piye toh yo (ini bagaimana ya)’, kok sombong-sombong banget’,” kata Megawati.
Megawati lebih jauh menjelaskan, usaha dirinya mendatangkan alutsista tak lepas karena dulu kekuatan angkatan bersenjata Indonesia pernah disegani.
“Ini pengalaman saya yang sekarang bisa diceritakan, bukan untuk menyombongkan diri,” ucap Megawati.
“Bayangkan, katanya kekuatan kita waktu zaman Bapak saya terkuat di Asia Tenggara, lalu sekarang bagaimana kan begitu sebagai presiden,” tambahnya.