Jenderal Dudung Perintahkan Prajurit TNI Stop Marahi Effendi Simbolon

VIVA Militer: KSAD Jenderal TNI Dudung temui pasukan Yonif 132/Bima Sakti
Sumber :
  • Dispenad

VIVA – Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman merespon permohonan maaf Anggota Komisi I DPR RI Effendi Simbolon yang siang tadi dilakukan secara terbuka dengan mengakui kesalahannya dan meminta maaf atas pernyataannya yang menyebutkan TNI seperti gerombolan pada saat RDP (Rapat Dengar Pendapat) di DPR RI pada tanggal 5 September 2022 lalu.

Terpopuler: Deretan Negara Bantu Israel, Pendeta Gilbert Dilarang ke Makassar hingga Iran Diserang

Jenderal TNI Dudung menegaskan, karena politisi PDI Perjuangan itu telah menyampaikan permohonan maaf secara terbuka di hadapan media, maka dia meminta kepada seluruh prajurit TNI Angkatan Darat untuk tenang dan tidak larut dalam kemarahan akibat pernyataan Effendi Simbolon yang dinilai menyakitkan seluruh prajurit TNI tersebut.

"Saya tekankan kepada semua prajurit, karena saya lihat di media sosial banyak yang menunjukkan kemarahannya, saya minta hentikan, cukup. Beliau pun (Effendi Simbolon) hari ini sudah meminta maaf, dan TNI Angkatan Darat, TNI pada umumnya tetap solid," kata KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman usai melaksanakan program ketahanan pangan nasional di Desa Kesumbo Ampai, Kabupaten Bengkalis, Riau, Rabu, 14 September 2022.

Basis OPM Paro Nduga Lumpuh Digempur TNI, 2 Anak Buah Egianus Kogoya Tertembak

Sebelumnya, Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Kolonel Arh Hamim Tohari melalui keterangan resminya menyampaikan, peristiwa ini harus menjadi pembelajaran bagi kita semua. 

Saat ini, lanjutnya, setiap orang bisa menyampaikan dan mengakses informasi melalui media sosial secara langsung dan cepat, sehingga banyak hal yang terekspose di media sosial, kemudian langsung dilihat dan direspon oleh orang lain. 

Sejarah Bakal Pecah, Besok Raja Aibon Kogila Serahkan Tongkat Komandan Pasukan Tengkorak Kostrad TNI

Video dari prajurit maupun masyarakat yang beredar, mungkin saja terjadi sebagai reaksi spontan atas pernyataan seorang tokoh di ruang publik yang dianggap memancing kegaduhan.

Kolonel Hamim menambahkan, Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Dudung sangat menyadari sepenuhnya bahwa pernyataan Effendi Simbolon dalam RDP itu bukanlah tindakan yang mewakili institusi DPR atau partai politik, melainkan sikap individu seseorang. 

"Oleh karenanya, secara internal Kepala Staf Angkatan Darat juga menghimbau para prajurit untuk tidak bereaksi berlebihan," ujarnya.

Dia pun mengimbau kepada seluruh prajurit TNI Angkatan Darat di seluruh pelosok Indonesia, dengan telah dilakukannya jumpa pers oleh Efendi Simbolon dan penyampaian permintaan maaf, maka marilah kita semuanya menjadikan peristiwa tersebut sebagai pembelajaran untuk semuanya dalam berucap dan bersikap. 

"Mari kita saling menghormati dan menghargai agar komitmen kita bersama untuk secara sinergi bekerja demi NKRI tidak ternodai. Kita harus segera melupakan perbedaan yang terjadi dan melangkah bersama-sama membangun negara dan bangsa dalam soliditas yang kuat," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya