Ibu Kota Negara Mau Pindah ke Kalimantan, KSAL Yudo: Butuh Strategi Smart Defence untuk Lindungi IKN

VIVA Militer: KSAL Laksamana TNI Yudo Margono
Sumber :
  • Istimewa/Viva Militer

VIVA – Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono mengatakan, pemindahan Ibu Kota Negara dari Jakarta ke Ibu Kota Nusantara (IKN) merupakan satu langkah strategis yang berimplikasi kepada center of gravity negara Indonesia, yang akan berdampak pada aspek politik, ekonomi, sosial, budaya serta aspek pertahanan dan keamanan.

Irjen Agung Setya Kerahkan 12.092 Personel Gabungan Amankan Mudik Lebaran 2024 di Sumut

Menurut Yudo, dalam rangka melindungi Ibu Kota Nusantara (IKN) sebagai center of gravity negara Indonesia, perlu dilaksanakan penyesuaian strategi pertahanan negara secara menyeluruh. 

"Dan dalam perwujudannya membutuhkan suatu implementasi smart defense, yakni pertahanan ibu kota yang berbasis teknologi, diplomasi, dan kearifan lokal yang terintegrasi, sebagai bagian dari Strategi Pertahanan Laut Nusantara (SPLN) yang bersifat semesta dengan melibatkan seluruh komponen dan sumber daya nasional,"  kata Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono dalam amanatnya yang dibacakan oleh Wakasal Laksamana Madya (Laksdya) TNI Ahmadi Heri Purwono saat Seminar Akhir Perwira Siswa (Pasis) Pendidikan Reguler (Dikreg) Seskoal Angkatan Ke-60 TA. 2022 bertempat di Gedung Auditorium Yos Soedarso, Markas Komando (Mako) Sekolah Staf dan Komando TNI Angkatan Laut (Seskoal) Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Kamis, 27 Oktober 2022 kemarin.

Mendagri Tito Karnavian: RUU DKJ Wujud Upayakan Jakarta Jadi Kota Kelas Dunia

Lebih jauh disampaikan, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo ketika melaksanakan kunjungan kerja ke IKN melalui jalur laut beberapa hari lalu menyampaikan pesan secara khusus yang dituliskan di atas KRI Escolar 871. Pesan itu adalah "Jaga Kedaulatan Laut Indonesia."

Menurut Kasal, pesan tersebut merupakan amanat yang harus disikapi dengan serius dalam menjaga kedaulatan laut Indonesia, diantaranya dalam mensukseskan pembangunan IKN.

Kemenko Polhukam Susun Rencana Bangun Sistem Pertahanan Semesta di IKN

Yudo menegaskan, dalam perspektif geostrategis, ibu kota nusantara berada pada posisi yang strategis. "Namun demikian mengandung kerentanan terhadap ancaman,” ujarnya.

Lebih jauh Yudo menegaskan, jika memperhatikan geografi sebagai negara kepulauan, maka pertahanan matra laut disusun dalam konsep SPLN yang ditata berdasarkan dinamika lingkungan strategis maupun kemampuan sumber daya nasional yang dimiliki. 

Kapal Perang Milik TNI AL Yang Dibuat di Banten

Photo :
  • VIVA/ Yandi Deslatama

Menurutnya, konsep pertahanan SPLN diselenggarakan untuk mencegah niat dan menindak pihak-pihak yang mengganggu kedaulatan dan keutuhan wilayah NKRI, dan menanggulangi setiap bentuk ancaman aspek laut, serta memelihara stabilitas keamanan di perairan yurisdiksi Indonesia, sekaligus menciptakan kondisi laut yang terkendali guna menjamin kelangsungan pembangunan nasional.

Dia meyakini, pertahanan laut nusantara yang disusun dalam pertahanan berlapis merupakan rencana-rencana tindakan yang bertujuan untuk menjamin sterilitas wilayah atau teritori dari kekuatan musuh. 

"Untuk menjalankan strategi pertahanan tersebut kekuatan matra laut tidak berdiri sendiri, diperlukan optimalisasi Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT) serta kolaborasi, integrasi dan keterpaduan kekuatan tri matra dengan melibatkan seluruh sumber daya nasional guna melaksanakan pengendalian laut serta, anti akses dan pencegahan," tegasnya.

Untuk diketahui, dalam UU RI Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Nusantara, diamanatkan bahwa pembangunan pertahanan Ibu Kota Nusantara yang tangguh memiliki kemampuan penangkalan dalam suatu sistem dan strategi pertahanan berlapis dengan mengadopsi smart defense dan dual strategy. 

"Artinya bahwa sistem pertahanan yang dibangun mensinergikan hard defense (pertahanan militer) dengan soft defense (pertahanan nirmiliter), yang kemudian diselaraskan dengan diplomasi sebagai wujud dari dual strategy sistem pertahanan yang terintegrasi dan terkoordinasi sehingga mampu menangkal menindak, serta menghancurkan setiap ancaman secara efektif dan efisien," kata Yudo.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya