Aksi Ronggolawe Pimpin Pasukan Tengkorak Kostrad TNI di Kampung Horor Lembah Pegunungan Papua Tengah

VIVA Militer: Pasukan Yonif Para Raider 305/Tengkorak di Kampung Titigi.
Sumber :
  • Yonif PR 305/Tengkorak

VIVA – Minggu pertama di bulan Februari 2023, langit begitu cerah menyinari belantara Papua. Letnan Satu Inf Reza Hidayat terlihat berbincang dengan Kimandan Satuan Tugas Organik Batalyon Infanteri Para Raider 305/Tengkorak, Kostrad, TNI Angkatan Darat, Letnan Kolonel Inf Ardiansyah di Pos Komando Distrik Militer Persiapan (Koper) Intan Jaya.

Kabar Duka TNI, Kolonel IG Agung Suryawijaya Meninggal Dunia

Saat itu Lettu Inf Reza yang akrab disapa Ronggolawe memberitahukan kepada Letkol Inf Ardi tentang rencana ia dan timnya untuk membuat sesuatu di Sektor Timur Intan Jaya yang dapat berguna bagi masyarakat.

Yang menjadi tujuan dari kegiatan Lettu Inf Reza adalah Kampung Titigi, sebuah wilayah terpencil di lembah pegunungan Papua Tengah yang selama ini dikenal cukup horor karena sering mendapat gangguan keamanan dari kelompok separatis bersenjata (KST) TPNPB-OPM.

5 Negara Eropa yang Memiliki Kekuatan Militer Terkuat, Ada yang Masih Berperang

VIVA Militer: Pasukan Yonif Para Raider 305/Tengkorak di Kampung Titigi.

Photo :
  • Yonif PR 305/Tengkorak

Tak banyak perintah yang diberikan Letkol Inf Ardi alias Raja Aibon Kogila kepada Ronggolawe dan timnya ketika hendak mulai bergerak menuju Kampung Titigi.

Panglima TNI Tunjuk Jenderal Berdarah Timor Leste Jadi Danrem 151/Binaiya Ambon, Ini Profilnya

"Jangan lupa tim pengamanan ya Za. Bagi tiap-tiap bagian dan fokus pada tugas di bagiannya masing-masing. Niatkan yang baik dan tulus. Insya Allah Tuhan bersama kita," kata Letkol Inf Ardi berpesan kepada Ronggolawe.

Di temani semilir angin dingin pegungungan Papua Tengah, Lettu Inf Reza bersama Lettu Inf Ronny, Letda Inf Indra dan Letda Ckm Damanik dan prajurit TNI lainnya akhirnya bertolak pergi.

Sesampai di Kampung Titigi, Lettu Inf Reza dan Pasukan Tengkorak langsung menuju ke gereja. Seperti biasanya, setiap Minggu masyarakat banyak beraktivitas di gereja untuk beribadah.

VIVA Militer: Pasukan Yonif Para Raider 305/Tengkorak di Kampung Titigi.

Photo :
  • Yonif PR 305/Tengkorak

Tak berapa lama setelah pelaksanaan ibadah di gereja selesai, Ronggolawe dan tim bersama masyarakat menuju sebuah lapangan yang kondisinya memprihatinkan. Padahal lapangan itu selama ini menjadi salah satu fasilitas utama bagi masyarakat.

Usai memastikan situasi kampung aman dari gangguan KST, Lettu Inf Reza dan tim mulai mengubah area itu menjadi lapangan voli yang layak dan baik untuk digunakan masyarakat. Dalam sekejap perubahan mulai terlihat, sebuah lapangan voli yang indah terpampang di hadapan masyarakat.

Masyarakat pun dibuat takjub dan senang dengan apa yang telah dibuat Pasukan Tengkorak di bawah pimpinan Lettu Inf Reza. Apalagi lapangan voli kini telah dihiasi dengan cat merah dan putih, warna yang menjadi khas dari NKRI.

VIVA Militer: Pasukan Yonif Para Raider 305/Tengkorak di Kampung Titigi.

Photo :
  • Yonif PR 305/Tengkorak

Enggak cukup sampai di situ, setelah memasang tiang dan net pada lapangan, Lettu Inf Reza juga menghadiahkan bola voli dan baju kaus bergambar lambang dari satuan elite Kostrad, Yonif PR 305 Tengkorak.

"Terima kasih yang sangat banyak kepada Bapak Komandan Reza dan anggota. Bapak Komandan di sini sangat-sangat membantu kami masyarakat. Bapak buat lapangan jadi bagus, kasi bola, kasi net, kasi obat dan banyak lagi, sehingga kami masyarakat dari anak-anak, remaja, dewasa bisa bermain voli kembali," ujar Kepala Suku Titigi, Bapak Rafael Hagizimasazu.

Setelah lapangan voli nan indah tercipta, tiba-tiba saja anak-anak Kampung Titigi berdatangan. Mereka terlihat begitu bahagia memiliki tempat bermain baru yang selama ini mereka idam-idamkan. Tak ada rasa canggung apalagi takut, anak-anak asyik bermain di lapangan baru itu.

VIVA Militer: Pasukan Yonif Para Raider 305/Tengkorak di Kampung Titigi.

Photo :
  • Yonif PR 305/Tengkorak

Suasana di lapangan voli baru itu kian semarak saja, apalagi saat para Kesatria Tengkorak mulai membagikan gula-gula yang sengaja dibawa untuk anak-anak Kampung Titigi. Letda Ckm Damanik pun mengeluarkan semua peralatan medis dan membuka layanan kesehatan gratis untuk masyarakat.

Akhirnya di lapangan baru itu dilangsungkan laga voli antara Pasukan Tengkorak dan masyarakat. Laga ini bukan mencari siapa yang menang dan kalah, tapi untuk mempererat hubungan TNI dan masyarakat demi mencapai kebersamaan.

"Kami masyarakat merasa senang bisa bermain voli dengan bapak-bapak Komandan. Dulu belum pernah. Ijin baru sekarang masyarakat bermain voli bapak TNI dari pos. Ini masyarakat semua bicara, bapak TNI sekarang (Pasukan Tengkorak, Red.) dari Pos baik, ramah, tidak sombong. Bapak-bapak tidak ada yang buat masyarakat susah. Masyarakat semua suka dengan bapak TNI sekarang," kata Kepala Desa Titigi, Bapak Otto Muzizau.

VIVA Militer: Pasukan Yonif Para Raider 305/Tengkorak di Kampung Titigi.

Photo :
  • Yonif PR 305/Tengkorak

Waktu terus berjalan, sampai lah akhirnya Lettu Inf Reza dan tim untuk berpisah sementara waktu. Banyak tugas lainnya menanti dan akhirnya mereka berpamitan kepada masyarakat.

"Kami kan pasukan Kostrad pak. Sebentar lagi Kostrad ulang tahun. Bulan depan. Jadi, kami juga minta bapak-bapak berdoa, biar kami, Pasukan Tengkorak, pasukan Kostrad dapat terus bisa berbuat dan membantu masyarakat," ucap Ronggolawe sebelum meninggalkan kampung itu.

Apa yang dilakukan Lettu Inf Reza dan tim dari Pos TNI Titigi ini merupakan bagian dari pembinaan teritorial yang selama ini memang menjadi kebiasaan prajurit TNI saat berada di tengah masyarakat. Walau begitu, tugas patroli tetap berjalan. Sebab pembinaan teritorial dilaksanakan di sela tugas utama.

Namun yang perlu menjadi catatan, pembinaan teritorial yang dilaksanakan Lettu Inf Reza dan timnya menjadi sangat biasa jika berlangsung di daerah yang kondisinya tak seperti Intan Jaya.

VIVA Militer: Pasukan Yonif Para Raider 305/Tengkorak di Kampung Titigi.

Photo :
  • Yonif PR 305/Tengkorak

Tapi menjadi luar biasa karena dilaksanakan di Intan Jaya, sebab wilayah ini merupakan daerah operasi, tempat di mana Pasukan Tengkorak dikerahkan TNI. Intan Jaya ini bukan wilayah yang mudah diakses oleh masyarakat luar lho.

Untuk bisa masuk ke sana, cuma bisa ditempuh melalui jalur udara. Belum lagi Intan Jaya selama ini dikenal sebagai salah satu basis kuat OPM. Di mana, sedikit saja prajurit TNI lengah, maka keselamatan akan sangat terancam oleh teror para gerombolan itu.

"Bagi Kesatria Tengkorak Kostrad, anak-anak Raja Aibon Kogila, hal itu bukanlah alasan untuk hanya berdiam diri di pos. Para Kesatria Tengkorak Kostrad hadir di Intan Jaya dengan semangat juang yang tinggi demi menegakkan kedaulatan negara. Di satu sisi bagaimana caranya agar para gerombolan bertekuk lutut, di sisi lain para kesatria terus berbuat demi menciptakan kebahagiaan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat Intan Jaya, Papua. Bukan sekadar menghitung hari sampai akhir penugasan sambil garuk-garuk dan makan tidur," tulis Raja Aibon dalam siaran resmi yang diterima VIVA Militer.

Tak ada kata berhenti bagi para Kesatria Tengkorak Kostrad. Semua rangkaian kegiatan dalam rangka HUT ke-62 KOSTRAD akan terus dilanjutkan. Semua demi membahagiakan masyarakat Intan Jaya, Papua. Jayalah Pasukan Tengkorak, Jayalah KOSTRAD.

Baca: Mendadak Muncul di Perairan RI, Kapal Tanker TNI Kejar dan Bayangi Kapal Perang Amerika

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya