Raja Aibon Komandan Tengkorak Kostrad TNI Kaget Mayor Utusan Jenderal Maruli Titip Uang Puluhan Juta

VIVA Militer: Mayor Cpl Vito saat berinteraksi sama mama Intan Jaya
Sumber :
  • Yonif PR 305/Tengkorak

VIVA – Tak terasa, sepekan sudah Mayor Cpl Yohanes Vito alias Si Mbah Hydram menghuni belantara Papua, bersama pasukan Satuan Tugas Organik Batalyon Infanteri Para Raider 305/Tengkorak, Kostrad, TNI Angkatan Darat.

Israel Gempur RS Al-Shifa Gaza, 200 Warga Palestina Tewas

Kehadiran perwira TNI yang diutus langsung oleh Panglima Kostrad, Letnan Jenderal TNI Maruli Simanjuntak dari Markas Besar Kostrad di Gambir, Jakarta ke Intan Jaya itu telah menciptakan dorongan semangat baru bagi Pasukan Tengkorak untuk mewujudkan kehidupan baru di wilayah yang selama ini sempat mati suri karena gangguan keamanan oleh Kelompok Separatis Teroris (KST) TPNPB-OPM.

Selama bertugas bersama Pasukan Tengkorak di Intan Jaya, Mbah Hydram enggak cuma menjadi pemandu dan membantu pengoperasian pompa hydram dalam menjalankan program TNI AD Manunggal Air. Tapi lebih dari itu. Mayor Cpl Vito malah dangan sukarela mengeluarkan isi dompetnya untuk membantu pelaksanaan program Borong Hasil Bumi.

29 Pati TNI Naik Pangkat Satu Tingkat Lebih Tinggi, Ini Daftar Namanya

VIVA Militer: Mayor Cpl Vito saat berinteraksi sama mama Intan Jaya

Photo :
  • Yonif PR 305/Tengkorak

Bagaimana cerita lengkapnya, simak dalam siaran resmi yang diterima VIVA Militer dari Komandan Satgas Organik Yonif PR 305/Tengkorak, Letnan Kolonel Inf Ardiansyah alias Raja Aibon Kogila, berikut ini....

3 Jenderal Hantu Laut Pamit Tinggalkan Marinir, Salah Satunya Intelijen Kakap TNI

Jadi ceritanya pada hari Rabu dan Kamis, para Kesatria Tengkorak sedang sibuk bekerja bergotong royong bersama masyarakat Kampung Mamba Bawah dan Sambili untuk mengerjakan pemasangan pipa air dan pompa hydram dari sebuah sumber air di kampung setempat. Pengerjaan pipanisasi dipimpin oleh Letnan Satu Inf Jeffry alias Nambi.

Nah saat itulah Vito si Mbah Hydram tiba di kampung yang dahulunya terkenal horor karena rawan gangguan keamanan oleh gerombolan KST OPM itu. Ia datang bersama dengan Wakil Komandan Satgas YPR 305/Tengkorak, Mayor Inf Anjas alias Perdana Menteri.

VIVA Militer: Pasukan Yonif Para Raider 305/Tengkorak di Mamba dan Sambili

Photo :
  • Yonif PR 305/Tengkorak

Saat bersamaan di kampung yang sama, Kapten Inf Poltak si Gembala sibuk memimpin pasukan memperbaiki kerusakan fasilitas bermain di Kompleks Ceria 2, kemudian lanjut menuju Mamba Bawah untuk menyelesaikan pembagian bingkisan dari Panglima Kostrad.

Sesuai arahan dari Raja Aibon, Mayor Inf Anjas menyampaikan kepada masyarakat bahwa dari sumbernya, air akan ditarik ke titik tertinggi di kedua ujung kampung. Selanjutnya, akan ditempatkan enam titik penampungan air, sehingga masyarakat kedua kampung akan makin mudah dalam mengambil air bersih.

Selama ini, jika membutuhkan air bersih, masyarakat Mamba Bawah dan Sambili turun ke sumber air tersebut dengan membawa ember atau jerigen. Dalam program TNI AD Manunggal Air yang sedang dikerjakan ini, pasukan Tengkorak Kostrad berusaha untuk mempermudah masyarakat dalam mendapatkan air bersih. Dengan memanfaatkan pompa hydram dilanjutkan pipanisasi, nantinya masyarakat Mamba Bawah dan Sambili tidak perlu susah turun ke sumber air, karena air bersih sudah bisa diambil di sekitar rumah atau honainya.

VIVA Militer: Pasukan Yonif Para Raider 305/Tengkorak di Mamba dan Sambili

Photo :
  • Yonif PR 305/Tengkorak

"Bapa, ini kenapa tidak satu tempat saja? Kalau satu, kami masyarakat bisa jaga. Kalau enam, kami susah. Kami takut Raja marah kalau tempat yang dibuat kami tidak bisa jaga. Kalau malam-malam mereka (KST) datang buat rusak, terus kami tidak tau, kami takut Raja Marah. Raja baik. Kami malu kalau tidak bisa jaga," kata Yeskil Sani, tokoh pemuda setempat menyampaikan pendapat masyarakat di hadapan Perdana Menteri, Gembala Poltak dan Nambi.

Akhirnya para perwira Tengkorak memberikan penjelasan yang rinci tentang alasan kenapa air dialirkan ke enam titik. Masyarakat pun paham dan mereka setuju dengan rencana itu.

"Tidak usah takut. Raja tidak akan marah. Ini Raja yang kasi perintah. Biar masyarakat tidak susah ambil air. Itu Raja senang dengan masyarakat Mamba Bawah dan Sambili karena waktu itu berani lawan OPM. Itu kata Raja, adik Okto, Yeskil, Gembala Pianus Maiseni, bapak kepala desa dan semua kawan-kawan hebat. Makanya nanti juga Raja mau buat acara bakar batu di sini. Hadiah buat masyarakat Mamba Bawah dan Sambili dari Raja," ucap Nambi, dikuatkan oleh Gembala Poltak dan Perdana Menteri.

VIVA Militer: Pasukan Yonif Para Raider 305/Tengkorak di Mamba dan Sambili

Photo :
  • Yonif PR 305/Tengkorak

Masyarakat Mamba dan Sambili begitu antusias untuk bekerja bersama-sama dengan para Kesatria Tengkorak, karena mereka menyadari bahwa yang sedang dikerjakan pasukan Raja Aibon Kogila adalah untuk kepentingan mereka. Ditambah lagi, bingkisan dari Panglima Kostrad sangatlah berarti bagi mereka.

Apalagi saat istirahat siang, mereka menikmati makan siang bersama yang telah disiapkan oleh Kapten Inf Suryo alias Laksmana dari Pos Mamba. Tak lupa, Laksmana menitipkan beberapa bungkus rokok dan minuman berenergi yang menjadi kesukaan masyarakat.

Kamis malam...

Selepas doa bersama yang rutin dilaksanakan Pasukan Tengkorak dalam setiap malam di pos-pos, tiba-tiba Mayor Inf Anjas menemui Raja Aibon Kogila di Pos Mamba. Yang bikin kagetnya, ternyata Mayor Inf Anjas membawa sejumlah uang yang katanya titipan dari Mayor Vito si Mbah Hydram. Uang itu diberikan untuk bekal program Borong Hasil Bumi yang akan digelar besok pagi.

"Ijin Komandan, bang Vito nitip 20 juta untuk Borong Hasil Bumi besok. Tadi dibilangnya ada amanah dan titipan," kata Mayor Inf Anjas sang Perdana Menteri melapor ke Raja Aibon Kogila..

VIVA Militer: Dansatgas YPR 305, Letkol Inf Ardiansyah alias Raja Aibon Kogila

Photo :
  • Yonif PR 305/Tengkorak

Bukan main senangnya Raja Aibon menerima laporan sang Perdana Menteri.

"Alhamdulillah. Pas banget Njas. Soalnya tipis banget buat besok. Cuma segepok lebih dikit. Lebihnya pun pecahan sepuluh rebuan. Pos-pos juga udah pada lesu. Kasiin aja ke Lae Poltak. Biar dia yang atur kegiatan besok. Pelaksanaannya kan di Pos Mamba," kata Raja Aibon Kogila kepada Perdana Menteri seraya mengucap syukur kepada Yang Maha Kuasa.

Jumat pagi di Pos Mamba...

Ditemani tetesan air gerimis, Jumat pagi Gembala Poltak dan para Kesatria Tengkorak menyelenggarakan program Borong Hasil Bumi di depan gerbang Pos Mamba. Vito si Mbah Hydram ternyata terjun langsung dalam acara tersebut, sambil mencoba berkomunikasi dengan masyarakat.

VIVA Militer: Pasukan Yonif Para Raider 305/Tengkorak di Intan Jaya

Photo :
  • Yonif PR 305/Tengkorak

Meskipun hujan dan kabut menghiasi pagi hari di Intan Jaya, namun Mama-mama yang membawa hasil kebunnya justru lebih banyak dari hari-hari sebelumnya. Untung saja ada tambahan dari Mbah Vito, sehingga Raja Aibon tak ambil pusing dengan ramainya Mama-mama yang membawa jualannya.

"Pagi hari ini, kami menyaksikan sendiri tentang kegiatan Satgas 305 Tengkorak. Luar biasa Raja Aibon Kogila beserta Pasukan 305 Tengkorak. Kegiatan pagi hari ini, biarpun di tengah hujan, antusias Mama-mama, antusias masyarakat, dan prajurit sangat luar biasa dalam kegiatan memborong hasil bumi. Luar biasa," ucap Vito si Mbah Hydram.

Dinginnya pagi hari karena hujan terus membasahi Intan Jaya tak mengurangi keramahan para Kesatria Tengkorak Kostrad. Mama-mama terlihat sangat senang dan bahagia dengan program yang dijalankan Pasukan Tengkorak. Bahkan, ada yang berlari-lari sambil membawa hasil kebunnya, agar cepat mendapatkan uang untuk belanja kebutuhan dapur mereka di Pasar Sugapa.

VIVA Militer: Pasukan Yonif Para Raider 305/Tengkorak di Mamba dan Sambili

Photo :
  • Yonif PR 305/Tengkorak

Saat proses Borong Hasil Bumi masih berlangsung, Luthfi sang Bintara Kesehatan Tengkorak memberikan pengobatan kepada beberapa masyarakat yang sakit. Di Saung Darma Putra, terlihat Praka Tatang memberikan pijitan kepada salah satu anak yang tangannya keseleo.

Sesekali sang anak menangis kencang karena merasakan sakit saat dipijit tangannya Praka Tatang Namun, tak lama kemudian tenang kembali karena diberikan cokelat dan baju baru oleh Perdana Menteri.

"Amakanie, Amakanie. Terima kasih," ucap sang Mama setelah anaknya dipakaikan baju baru.

Sudah hampir sebulan lamanya, Raja Aibon Kogila menggalakkan berbagai program peningkatan kesejahteraan masyarakat. Semua dilaksanakan dalam rangkaian peringatan HUT ke-62 KOSTRAD. Raja Aibon Kogila menginginkan agar di HUT ke-62 KOSTRAD, masyarakat Intan Jaya turut merasakan kebahagiaan sebagaimana layaknya keluarga besar Kostrad.

VIVA Militer: Pasukan Yonif Para Raider 305/Tengkorak di Mamba dan Sambili

Photo :
  • Yonif PR 305/Tengkorak

"Hari ini spesial. Kebetulan dapat sumbangan bantuan dari Mayor Vito 20 Juta. Masyarakat juga lebih banyak, sekitar 20 juta sudah habis mungkin bisa habis 40 juta hari ini. Alhamdulillah, mereka juga senang banget, tadi Kepala Distrik juga ikut ke sini datang melihat. Kemudian, Mayor Vito menyaksikan sendiri. Jadi memang tidak dibuat-dibuat, masyarakat senang sekali lihat program yang kita buat, karena mereka datang dari jauh-jauh. Apalagi kondisi sekarang hujan di hari Jumat, luar biasa. Mudah-mudahan apa yang kita perbuat sebisa terus mensejahterakan masyarakat. Terima kasih, semuanya kita lakukan dalam rangka Hari Ulang Tahun Kostrad. Semoga Kostrad tetap jaya di manapun berada. TNI AD akan selalu membantu kesulitan masyarakat di sekelilingnya. Di manapun kita berada NKRI harga mati", ucap Raja Aibon Kogila.

VIVA Militer: Pasukan Yonif Para Raider 305/Tengkorak di Mamba dan Sambili

Photo :
  • Yonif PR 305/Tengkorak

Berbagai program yang dijalankan para Kesatria Tengkorak dalam lima bulan berada di Intan Jaya, telah membuat Intan Jaya seperti memiliki wajah baru. Masyarakat sudah tidak ada rasa sungkan dan takut lagi berkomunikasi dengan prajurit TNI.

Bahkan, masyarakat merasa sangat nyaman dengan keberadaan para Kesatria Tengkorak Kostrad. Mereka sangat berharap agar pasukan Tengkorak Kostrad lama berada di Intan Jaya bersama mereka. Artinya, masyarakat telah merasakan bahwa selama lima bulan di Intan Jaya, prajurit Kostrad dari Karawang telah menunjukkan tingkah dan perilaku yang benar-benar dirasakan sangat baik bagi masyarakat.

Baca: Heboh Video Prajurit TNI Buang Botol dari Langit, Ternyata 14 Tahun Lalu. Sersan Kopasgat Minta Maaf

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya