Peristiwa Langka di Pedalaman Papua saat Pasukan Tengkorak Peringati HUT Kostrad TNI

VIVA Militer: Warga Intan Jaya dan Pasukan Tengkorak Kostrad TNI.
Sumber :
  • Yonif PR 305/Tengkorak

VIVA – Ada peristiwa langka yang baru saja terjadi di pegunungan Papua Tengah, Kabupaten Intan Jaya. Untuk pertama kalinya masyarakat di beberapa distrik di wilayah pedalaman Papua itu, turut bersama prajurit TNI untuk memeriahkan hari jadi ke 62 tahun satuan elite terbesar militer Indonesia, Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad).

Jenderal Zahedi Tewas Dibunuh Israel, Iran Tarik Pasukan dari Suriah

Masyarakat Kabupaten Intan Jaya ikut memeriahkan hari jadi itu dengan turut serta mengikuti kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan prajurit Satuan Tugas Organik Batalyon Infanteri Para Raider 305/Tengkorak, Kostrad di pos-pos satgas yang tersebar di beberapa distrik.

Berdasarkan siaran resmi yang diterima VIVA Militer dari Komandan Satgas Yonif Para Raider 305/Tengkorak, Letnan Kolonel Inf Ardiansyah alias Raja Aibon Kogila, apa yang dilakukan masyarakat ini menjadi sebuah peristiwa langka karena selama ini, jangankan untuk ikut memeriahkan acara TNI, untuk berhubungan dengan dekat prajurit TNI saja bisa membahayakan keselamatan masyarakat.

Merinding, Isi Pesan Terakhir Raja Aibon ke Pasukan Tengkorak Sebelum Tinggalkan Kostrad TNI

VIVA Militer: Warga Intan Jaya dan Pasukan Tengkorak Kostrad TNI.

Photo :
  • Yonif PR 305/Tengkorak

Sebab, selama ini masyarakat yang dekat dengan TNI akan mendapatkan ancaman bahkan dibunuh secara sadis oleh Kelompok Separatis Teroris (KST) OPM Papua. Apalagi di kampung-kampung seperti Titigi dan Eknemba.

2 Transgender Thailand Mencari Pembebasan dari Dinas Wajib Militer

Tapi sejak kehadiran Pasukan Tengkorak, masyarakat tak lagi dilanda ketakutan akan teror dari OPM. Mereka dengan leluasa keluar rumah beraktivitas dan menjalin komunikasi erat dengan prajurit TNI. Bahkan saking akrabnya masyarakat menjuluki Pasukan Tengkorak sebagai Tentara Utusan Tuhan.

"Ini kami baru pertama naik ke Pos Bapak Komandan. Selama ini hanya sampai jalan saja. Tapi, ini Bapak buat acara lomba-lomba, anak-anak ikut, semua ikut, kita senang sekali Bapak. Ini tidak gampang. Jadi Bapak dengan jajaran tidak hanya ke kampung, tapi ini buat acara di Pos. Ini luar biasa, baru Bapak Komandan yang seperti ini. Baru 305. Hormat," ucap Rafael Hagimizimazau, Kepala Suku Titigi kepada Lettu Inf Reza Hidayat alias Ronggolawe di Pos Titigi.

VIVA Militer: Warga Intan Jaya dan Pasukan Tengkorak Kostrad TNI.

Photo :
  • Yonif PR 305/Tengkorak

Sebenarnya bukan perkara mudah bagi Pasukan Tengkorak untuk menggelar kegiatan untuk memeriahkan HUT Kostrad di Kampung Titigi. Selama hampir sebulan tanpa kenal lelah dari pagi hingga sore prajurit di bawah komando Ronggolawe mengubah lereng bukit menjadi lahan yang datar untuk dijadikan lapangan untuk berkumpul dan bercengkerama dengan masyarakat dalam memeriahkan HUT KOSTRAD.

"Wajar saja jika masyarakat sampai terheran-heran dan geleng kepala dengan kerja keras para Kesatria Tengkorak Kostrad. Bahkan, orang dewasa yang datang mengatakan bahwa mereka tidak perlu diberikan hadiah, yang penting bisa ikut bermain. Begitulah kenyataannya, bagaimana senang dan bahagianya masyarakat Titigi, Eknemba dan Dugusiga dengan hadirnya para Kesatria Tengkorak Kostrad," kata Raja Aibon dalam tulisannya.

Yang lucunya, Kepala Kampung Eknemba, Stefanus Juani sampai-sampai dilanda cemburu buta, karena menilai Pasukan Tengkorak lebih perhatian pada masyarakat Kampung Titigi ketimbang kampungnya.

VIVA Militer: Warga Intan Jaya dan Pasukan Tengkorak Kostrad TNI.

Photo :
  • Yonif PR 305/Tengkorak

Rasa cemburu itu diungkapkan langsung oleh Stefanus Juani ke Ronggolawe. Malahan dia juga meminta agar Pasukan Tengkorak membuatkan lapangan serupa di Kampung Eknemba.

"Tenang saja. Pasukan Tengkorak ada di mana-mana. Itu Raja Aibon sudah bilang, agar urusan masyarakat Titigi, Eknemba dan Dugusiga, itu urusan saya. Itu Raja bilang, saya dan pasukan harus untuk menyejahterahkan dan membahagiakan masyarakat di sini. Pokoknya, tinggal tunggu giliran toh. Nanti kita kesana. Bapa juga bicara sama masyarakat, kalau ketemu dengan pasukan saya di hutan, tidak usah takut. Itu mereka jaga biar masyarakat tidak diganggu sama itu tentara hutan," ucap Ronggolawe kepada Stefanus Juani.

VIVA Militer: Warga Intan Jaya dan Pasukan Tengkorak Kostrad TNI.

Photo :
  • Yonif PR 305/Tengkorak

Di Pos J2

Di Pos J2, aksi pasukan pimpinan Lettu Inf Wira Wijaya alias Hercules bersama masyarakat tak kalah meriahnya. Meskipun acara baru akan dimulai pada sore hari, namun sejak pagi anak-anak dari kampung Bilogai, Yokatapa, Bazemba hingga Kumbalagupa sudah mulai berdatangan.

Kompleks Ceria di Pos J2 memang telah menjadi salah satu tempat favorit di Distrik Sugapa. Jika anak-anak dan para pemuda asli Intan Jaya lebih menikmati area bermain bola, volly, tempat belajar dan berobat, para pendatang, ASN hingga TNI-Polri dan keluarganya memilih Taman Rekreasi ARUPADATU. Taman rekreasi yang telah menjadi tempat wisata baru, dengan background photo shoot yang indah.

VIVA Militer: Warga Intan Jaya dan Pasukan Tengkorak Kostrad TNI.

Photo :
  • Yonif PR 305/Tengkorak

Antusiasme anak-anak dan pemuda pemudi dalam mengikuti beberapa lomba dalam rangka perayaan HUT KOSTRAD, yang diselenggarakan para kesatria di Pos J2 begitu tinggi. Mereka sangat ceria dan bahagia bersama para Kesatria Tengkorak Kostrad. Bendera merah putih berkibar di mana-mana, dibawa anak-anak yang berlari sambil tertawa gembira. Mama-Mama pun ketiban rejeki, karena mereka bisa menggelar jualannya di seputaran lokasi acara, tak jauh dari Saung Raja Aibon Kogila. Hal yang tak pernah mereka rasakan sebelum hadirnya Kesatria Tengkorak Kostrad.

Ternyata, bukan hanya sekadar hadiah lomba yang mereka harapkan. Namun, suasana aman dan nyaman serta merasa diayomi para Kesatria Tengkorak Kostrad, membuat semua kalangan masyarakat Intan Jaya tak sungkan lagi untuk berbaur bersama prajurit TNI. Kondisi dan suasana seperti ini tidaklah terlihat di masa-masa awal kehadiran para Kesatria Tengkorak Kostrad di Intan Jaya. Tapi karena niat yang tulus, mengaplikasikan Delapan Wajib TNI, para Kesatria Tengkorak Kostrad tidak menyadari bahwa mereka telah 'menyulap' Intan Jaya menjadi New Intan Jaya.

VIVA Militer: Warga Intan Jaya dan Pasukan Tengkorak Kostrad TNI.

Photo :
  • Yonif PR 305/Tengkorak

Pos Holomama dan Pos Koper

Jeffry alias Nambi di Pos Holomama dan Basyir alias Bos Koper di Pos Koper bukannya tinggal diam. Kedua Pos ini menggelar aksi Berbagi. Kebahagiaan yang dirasakan para Kesatria Tengkorak Kostrad di HUT KOSTRAD juga harus dirasakan masyarakat Intan Jaya. Begitu ramah Nambi, Bos Koper dan anak buahnya memberikan senyuman dan pelayanan kepada semua warga yang melintas di depan Pos mereka.

Tak ada yang mewah yang mereka suguhkan, bahkan sangat sederhana. Maklum saja, semua itu murni jatah prajurit yang disisihkan untuk masyarakat. Hanya doa dan ridho dari Yang Maha Kuasa yang diharapkan para Ksatria Tengkorak Kostrad dengan segala yang mereka lakukan untuk masyarakat Intan Jaya.

VIVA Militer: Warga Intan Jaya dan Pasukan Tengkorak Kostrad TNI.

Photo :
  • Yonif PR 305/Tengkorak

Mayor Inf Anjas sang Perdana Menteri, Poltak si Gembala dan Suryo si Laksmana pun melakukan hal yang sama. Tiga keramba yang berisi sekitar 1500 ekor ikan lele terbagi habis untuk masyarakat. Bukan hanya masyarakat Mamba. Bahkan mereka yang berasal dari Hitadipa, Titigi, Eknemba, Mamba Bawah, Sambili, Holomama dan Amaesiga kebagian hasil kerja nyata Pasukan Tengkorak dalam program ketahanan pangan budidaya lele .

Mereka berlari dari pertigaan jalan utama menuju depan Pos Mamba. Mungkin takut tak kebagian karena kehabisan. Mayor Vito si Mbah Hydram sampai geleng-geleng kepala dan berdecak kagum melihat kebahagiaan para Kesatria Tengkorak Kostrad bersama masyarakat Intan Jaya.

VIVA Militer: Warga Intan Jaya dan Pasukan Tengkorak Kostrad TNI.

Photo :
  • Yonif PR 305/Tengkorak

"Jangan sampai ada yang kecewa. Semua harus kebagian. Itu yang di Koper, angkat lagi saja dua atau tiga kerambah. Sekalian untuk dibagiin ke Pos-pos. Biar adil. Masyarakat dan kita sama-sama menikmati. Nanti akhir bulan kita naikkan lagi bibit dari Timika, sekalian untuk diberikan ke masyarakat yang sudah menunjukkan kolamnya," ucap Raja Aibon Kogila kepada Anjas, Poltak dan Suryo.

Di sisi lain, kehadiran Panglima Kostrad, Letjen TNI Maruli Simanjuntak di Intan Jaya akhir pekan lalu benar-benar membawa berkah bagi semuanya, baik prajurit TNI maupun masyarakat.

Berangkat dari Jakarta, sang Jenderal tidaklah dengan tangan hampa. Ratusan seragam sekolah dibawa khusus untuk anak-anak Intan Jaya. Jika di Jagi Hitiapa Pos J2, Serda Natsir yang dikerubungi  anak-anak untuk menerima pembagian seragam sekolah, di Pos Mamba Bapa Pater juga sampai kewalahan.

VIVA Militer: Warga Intan Jaya dan Pasukan Tengkorak Kostrad TNI.

Photo :
  • Yonif PR 305/Tengkorak

Kompleks Ceria Pos Mamba telah menjadi tempat favorit anak-anak selain yang ada di Pos J2. Apalagi selain bermain dan mendapatkan seragam sekolah, buku dan alat tulis, setiap anak yang datang selalu disuguhi makan dan gula-gula. Semuanya mendapatkan berkah karena dengan bekal itu, prajurit akan mendapatkan pahala dan doa. Begitu juga masyarakat, bahagia dengan mendapatkan apa yang mereka butuhkan.

Tiada kata berhenti untuk para Kesatria Tengkorak Kostrad untuk berbakti untuk negeri. Terima kasih Panglima Kostrad dan KASAD atas segala support yang diberikan untuk pasukan Tengkorak. Para Ksatria Tengkorak Kostrad hanya mampu berdoa untuk membalas semuanya.

Dirgahayu Kostrad, Disiplin, Militan, Profesional dan Dicintai Rakyat... Cakraaa...

Baca: Wow, Prajurit TNI Temukan Kondom di Kantong Warga Asing Penjual Peluru Sniper ke Papua

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya