Pasukan Singa Putih Hantu Laut Marinir TNI Gempur Binatang Betina Mematikan Penghuni Rimba Papua
- Penerangan Korps Marinir
Yahukimo, VIVA – Dalam melaksanakan tugas operasi di belantara Papua, ancaman keselamatan yang serius enggak cuma datang dari Kelompok Separatis Teroris (KST) OPM saja, tapi ada yang lebih berbahaya dari itu.
Ancaman itu datang dari alam, yaitu binatang penghisap darah bernama nyamuk. Hanya saja nyamuknya bukan sembarang nyamuk, tapi nyamuk Anopheles.
Anopheles ini merupakan nyamuk yang pada liurnya membawa parasit berjenis Plasmodium, parasit merupakan penyebab utama penyakit mematikan malaria.
Sudah cukup banyak prajurit TNI yang melaksanakan tugas di Papua yang diserang Anopheles bahkan beberapa di antaranya meninggal dunia.
Salah satu wilayah yang paling rawan serangan Anopheles adalah wilayah Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan, data terakhir dari dinas kesehatan setempat, pada 2023, ada sebanyak 1.622 kasus malaria di kabupaten ini. Dan setiap tahun ada saja yang meninggal karenanya.
Nah kebetulan banget, saat ini yang bertugas di Papua adalah prajurit-prajurit TNI dari Korps Marinir TNI Angkatan Laut, yaitu Pasukan Singa Putih, Batalyon Infanteri (Yonif) 6 Marinir.
Tentu saja Pasukan Hantu Laut ini enggak mau begitu saja ada personel mereka yang terserang. Karena itulah, Satgas Yonif 6 Marinir langsung bertindak cepat melakukan pencegahan serangan Anopheles, terutama yang jenis kelaminnya betina.
Berdasarkan siaran resmi Penerangan Korps Marinir dilansir VIVA Militer, kamis 01 Agustus 2024, pencegahan serangan malaria dilakukan Pasukan Singa Putih dengan menggelar pengasapan alias fogging.
Dengan menggunakan masker asap, sejumlah prajurit dari tim kesehatan sejak pagi sudah bergerak menggempur sang pembawa malaria. Target utama pengasapan adalah di sekitar Pos Satgas, lalu meluas ke pemukiman masyarakat.
"Ini sebagai langkah antisipasi agar tidak ada prajurit dan warga yang berada di sekitar pos terhindar dari malaria sehingga dapat menunjang penugasan secara maksimal dan warga dapat melaksanakan aktivitas sehari-hari," kata Komandan Satgas Yonif 6 Marinir, Letnan Kolonel Marinir Rismanto Manurung.
Enggak cuma pengasapan, prajurit juga melaksanakan pembersihan lingkungan. Semua lokasi yang rawan jadi tempat bersarangnya nyamuk Anopheles digempur habis sampai bersih.
Sejauh ini memang cuma cara ini yang diyakini cukup efektif untuk mencegah serangan nyamuk Anopheles. Dan semoga semua prajurit Marinir terhindar dari serangan Anopheles.
Baca: Mayor Danang Melesat Jadi Komandan Pasukan Pemukul TNI Penembak Mati Ishak Daud