Jenderal Kopassus Mayjen TNI Novi Helmy Ditunjuk Jadi Dirut Bulog, Mabes TNI Angkat Bicara
- Kodam Iskandar Muda
Jakarta, VIVA – Menteri BUMN Erick Tohir beberapa hari lalu baru saja melantik Mayor Jenderal TNI Novi Helmy Prasetya sebagai Direktur Utama PT. Perum Bulog menggantikan Wahyu Suparyono. Penunjukan Jenderal Bintang Dua yang dibesarkan oleh Korps Baret Merah TNI AD itu sempat menjadi pertanyaan besar sejumlah masyarakat. Pasalnya, Mayjen TNI Novi Helmy hingga saat ini masih tercatat sebagai prajurit aktif TNI Angkatan Darat yang sebelumnya menduduki jabatan strategis, yaitu Asisten Teritorial (Aste) Panglima TNI.
Menanggapi polemik tersebut, Mabes TNI pun angkat bicara. Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Hariyanto menegaskan bahwa penunjukan Mayjen TNI Novi Helmy sebagai Direktur Utama Bulog merupakan bagian dari kerja sama strategis antara TNI dan BUMN yang didasarkan pada Nota Kepahaman (MoU) antara kedua institusi yang telah dilaksanakan sebelumnya.
Kapuspen TNI juga menegaskan, bahwa penugasan Mayjen TNI Novi Helmy sebagai Dirut Bulog dilakukan untuk mempercepat program pemerintah pusat dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional.
"Penugasan ini dilakukan atas permintaan dari Kementerian BUMN, yang melihat bahwa Mayjen TNI Novi Helmy memiliki pengalaman dan jaringan luas hingga ke tingkat Babinsa, yang tentunya dapat mendukung penguatan program ketahanan pangan nasional," kata Kapuspen TNI Mayjen TNI Hariyanto dalam keterangan resminya yang diterima VIVA Militer, Senin, 10 Februari 2025.
VIVA Militer: Kapuspen TNI Mayjen TNI Hariyanto
- Istimewa/Viva Militer
Lebih jauh Kapuspen TNI menambahkan, penunjukan Perwira Tinggi (Pati) TNI AD lulusan Akademi Militer (Akmil) tahun 1993 sebagai Dirut Bulog itu juga sudah mendapatkan persetujuan dari Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto.
"Panglima TNI telah menyetujui permintaan tersebut setelah mempertimbangkan aspek strategis dan kontribusi yang dapat diberikan oleh Mayjen TNI Novi Helmy di Bulog," ujar Kapuspen TNI.
"TNI selalu mendukung kebijakan yang berorientasi pada kepentingan nasional, termasuk dalam menjaga ketahanan pangan sebagai bagian dari ketahanan nasional," tambah Mayjen TNI Hariyanto menegaskan.
