Menciptakan Kebahagiaan dari Kebaikan-kebaikan Kecil

Senyum lebar.
Sumber :
  • inmagine
VIVA.co.id
Edu House Rayakan Harlah ke-8
- Setiap orang pasti mendambakan hidup bahagia, lepas dari berbagai kesulitan dan bebas melakukan apapun seperti yang diinginkan. Kebahagiaan itu sesuatu yang berharga, bahkan kita rela melakukan apapun untuk mendapatkannya. Uang, harta, kedudukan tidak akan ada artinya ketika kita terperangkap dalam ketidakbahagiaan, keputusasaan, dan kepedihan hidup.

Detik-detik Jelang Terbitnya Buku Terbaru Pidi Baiq

Kebahagiaan bisa hadir dari berbagai momen melalui cara yang sederhana, terlihat biasa saja, bahkan terkesan sepele. Seperti halnya ketika kita melakukan kebaikan-kebaikan kecil dengan niat tulus ikhlas untuk memberi manfaat kepada orang lain, maka saat itu pula kebahagiaan akan hadir di antara senyuman kecil dan ucapan terima kasih. Kita tidak sadar bahwa baru saja mendapatkan  kebahagiaan dan membaginya dengan orang lain.
Sensasi Keripik Rasa Paru dari Daun Singkong


Dalam keseharian kita tentu ada kejadian-kejadian menarik, tak terlupakan, dan beberapa mungkin bisa menjadi pengalaman berharga untuk pembelajaran hidup. Begitu pula dengan kisah yang pernah saya alami sendiri, hingga mampu membuka mata hati saya bahwa bahagia adalah kebutuhan, dan setiap orang harus mendapatkan kebahagiaan tanpa melihat seberapa tinggi jabatan, pendidikan, atau pekerjaan mereka. Yakinlah bahwa bahagia itu sederhana dan setiap orang bisa menciptakan kebahagiaannya sendiri atau berbagi kebahagiaan dengan orang lain melalui cara yang berbeda dan sederhana.


Kisah itu terjadi sekitar bulan April 2015, tepatnya ketika saya menjadi salah satu peserta dalam acara
Recruitment on The Spot
sebuah grup perusahaan besar tanah air yang diselenggarakan di kampus tercinta. Acara berlangsung secara khidmat dan semua peserta yang hadir terlihat begitu antusias mendengar pemaparan seorang M. Aditya Warman yang diperkenalkan sebagai
Head of Industrial Relation
perusahaan tersebut. Seseorang dengan sosok kalem dan bersahaja yang memberi saya pelajaran tentang bagaimana menghargai sesuatu yang kecil, namun mampu memberi arti besar dan menciptakan makna mendalam bagi orang lain.


Semua bermula ketika tiba waktu istirahat dan pekerja jasa catering mulai mengantar hidangan ke masing-masing meja peserta acara rekrutmen. Tidak ada yang salah dan semua terlihat baik-baik saja hingga secara tiba-tiba seorang Bapak Aditya bertanya dengan suara lantang kepada seorang pelayan yang saat itu sedang menyuguhkan hidangan kepada salah satu peserta dan beliau bertanya, "Mas, tadi pas menyuguhkan makanan mas-masnya (peserta) bilang terima kasih tidak?". Pelayan itu spontan menjawab tidak, dan dirinya dipanggil ke depan oleh Pak Aditya sambil diberi selembar uang seratus ribuan. Senyum kecil tersungging di wajah pelayan catering sambil mengucapkan terima kasih, dirinya berlalu untuk menyelesaikan tugasnya menyuguhkan makanan kepada peserta acara.


Seketika itu semua mata tertuju ke adegan tidak biasa yang ada di depan mereka, beberapa ada yang berbisik-bisik dan ada pula yang terdiam. Lagi-lagi Pak Aditya mengajukan pertanyaan dan itu ditujukan pada seluruh orang yang ada di dalam ruangan, "Mengapa kita terlalu sulit untuk memberikan kebahagiaan untuk orang lain, meskipun dengan hal-hal kecil. Mengapa tak pernah terpintas di pikiran kita, hanya dengan memberi senyuman dan mengucapkan terima kasih ternyata mampu memberikan makna dan kebahagiaan bagi orang lain? Karena semua tidak melulu karena uang, ketika kita mengharapkan kebahagiaan maka berbuatlah kebaikan". Seketika ruangan menjadi hening dan semua peserta hanya terdiam.


Satu pelajaran yang saya dapatkan dari pengalaman di atas adalah mengenai hal-hal kecil yang terkesan sepele dan biasanya kita abaikan ternyata bisa menjadi sumber kebahagiaan untuk orang lain. Kebahagiaan itu tidak melulu mengenai uang atau segala sesuatu yang berbau materi. Kita bisa menciptakan kebahagiaan bagi diri sendiri bahkan untuk orang lain hanya dengan melakukan kebaikan, dan tentu harus dilakukan dengan tulus ikhlas tanpa memandang apa, siapa, kapan, dimana, kenapa dan bagaimana itu dilakukan.


Seperti halnya dengan kebaikan kecil yang kita lakukan, meski hanya berupa senyuman atau ucapan terima kasih ternyata mampu menjadi sesuatu yang bermakna dan memberi kebahagiaan bagi orang lain. Yakinlah bahwa bahagia itu sederhana, dan setiap orang bisa menciptakannya.


Kita hanya perlu belajar dan membiasakan diri, dan mulailah dengan hal-hal kecil seperti memberi senyuman dan mengucapkan kata terima kasih setiap kali menerima bantuan dari orang lain. Dan rasakan ketika kebaikan itu terbalas, maka saat itu pula kebahagiaan hadir di tengah-tengah kita.
(Cerita ini dikirim oleh Istiani Supadi, Pati)


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya