Hargailah Nyawamu untuk Hidupmu

Sikap sembrono mengakibatkan nyawa melayang sia-sia.
Sumber :
  • U-Report

VIVA.co.id – Setiap hari kita dihadapkan pada kenyataan bahwa hidup manusia akan berakhir suatu kali dengan yang namanya kematian, jadi setiap orang pasti mati. Tetapi masalahnya, bagaimana jika kematian itu datang akibat kita yang bersikap tidak menghargai nyawa yang melekat di badan kita sendiri?

Musyawarah Besar Himpunan Mahasiswa Sastra Inggris UMI

Setiap hari aku melalui jalan raya yang ramai kendaraan dan banyak sekali aku melihat orang yang begitu menyepelekan nyawa mereka dengan bersikap begitu sembrono saat berada di jalan raya. Sebagai contoh, orang yang tiba-tiba menyeberang jalan tanpa menoleh kanan kiri dan berlari begitu saja. Ada juga orang yang sibuk main gadget di jalan tanpa mempedulikan lalu lalang kendaraan di sekitarnya.

Belum lagi perilaku berkendara orang yang seperti tidak tahu aturan dan rambu-rambu. Mereka menyalip dari kiri dengan kecepatan tinggi ataupun menyalip kendaraan lain tanpa memperhitungkan jarak kendaraan di depannya sehingga muka kendaraan sampai bertemu dengan muka kendaraan di sisi lainnya.

Wahai Orang yang Tidak Berpuasa, Hormatilah Bulan Ramadan

Ada juga orang yang berkendara dengan kecepatan luar biasa dan tak normal serta ugal-ugalan, dan masih banyak lagi perilaku orang-orang yang tidak menghargai nyawanya sendiri. Minimal haruslah diingat, jika sampai terjadi kecelakaan bisa berakibat cacat seumur hidup. Sungguh sangat disayangkan. Ditambah lagi perilaku orang yang tidak peduli akan kesehatannya, kesehatan sangat penting untuk menunjang kita agar memiliki hidup sehat dan berumur panjang.

Banyak aku jumpai orang-orang yang sengaja membuat minuman oplosan yang terdiri dari obat batuk cair 1 dos ditambah 1 botol minuman berenergi untuk mendapatkan sensasi fly. Jelas itu perilaku salah yang mengakibatkan nyawa sebagai taruhannya. Belum lagi yang hobi minum-minuman keras dicampur dengan lotion anti nyamuk.

Jadi Dewa Mabuk Sehari

Entah apa yang mereka pikirkan saat mereka melakukan itu semua. Tidakkah mereka berpikir panjang jika hal itu bisa mengakibatkan kematian? Kalaupun tidak langsung meninggal, hal itu tentu bisa merusak organ dalam tubuh mereka. Mengakibatkan mereka sakit, menderita seumur hidup dan menjadi beban bagi keluarganya. Miris dan sangat disayangkan.

Dan yang terbaru, akibat kemajuan teknologi banyak orang yang tidak berhati-hati dalam berfoto (selfie). Mereka memilih tempat yang ekstrem demi mendapatkan foto terbaik sampai lupa akan keselamatan dirinya. Telah banyak nyawa melayang sia-sia akibat ambisi. Apakah Anda salah satunya? Apakah Anda harus menunggu di barak kereta api sampai Anda sadar kalau Anda telah salah? Apakah Anda menunggu sampai patah tulang akibat jatuh dari tebing, agar Anda sadar kalau itu berbahaya?

Lakukanlah segalanya dengan wajar. Ingatlah bahwa sesuatu yang beresiko itu tidak sebanding dengan pujian yang akan Anda dapatkan. Nyawa Anda lebih berharga dari segala sesuatu. Nyawa kita hanya satu, tidak ada cadangannya, jadi mengapa kita tidak begitu hati-hati dalam menjalani hidup ini?

Saat nyawa terlepas dari badan, menyesal sudah tidak ada gunanya. Selagi kita bisa memilih hidup berhati-hati, bermakna, dan memanfaatkan kesempatan hidup sebagai anugerah dari Tuhan untuk menjalani hidup di dunia ini, seyogyanya kita bertindak dengan tidak sembrono. Memikirkan akibat dari semua perbuatan kita dan menghilangkan pikiran “kalau sudah waktunya mati, ya mati sajalah.” Itu adalah pemikiran orang yang tidak mampu bersyukur atas kehidupannya. (Tulisan ini dikirim oleh Merry_mirthasari)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya