Menggapai Mimpi Menuju Masa Depan

Amanda, tak pernah lelah menggapai mimpi.
Sumber :

VIVA.co.id – Dengan berbekal alat tulis di dalam tasnya, seorang gadis remaja berangkat menuju salah satu sudut ibukota. Sesaknya angkutan umum dan padatnya lalu lintas Jakarta seakan menjadi sahabat yang selalu menemaninya selama perjalanan. Dinginnya embun pagi tak sedikit pun mematahkan semangatnya untuk menimba ilmu. Tak pernah ia mengeluh, tak pernah ia berputus asa. Semuanya dihadapi dengan rasa ikhlas dan senyuman di wajahnya.

Awal Mula Dosen Untan Diduga Joki Nilai Mahasiswa S2: Tak Pernah Kuliah Tapi Ada Nilainya

Amanda Putri (19), gadis yang bercita-cita ingin menjadi reporter ini kini telah menjalani studi bidang jurnalistik di Universitas Pancasila. “Aku pengen banget jadi reporter atau presenter yang membawakan acara wisata dan kuliner,” ujarnya.

Terlahir dari keluarga yang sederhana membuatnya sadar bahwa sebuah mimpi haruslah diperjuangkan untuk mewujudkannya menjadi kenyataan. “Orangtuaku sudah banting tulang kerja demi anak-anaknya, jadi aku harus semangat kuliahnya.” Itulah yang dikatakan Amanda ketika ditanya apa yang membuatnya selalu semangat menuntut ilmu.

Viral Dugaan Pelecehan Seksual Mahasiswa Undip, Korban Curhat Malah Dicekoki Miras

Ia juga menyadari bahwa biaya kuliahnya itu tidaklah murah. Belum lagi tanggungan untuk membeli buku, ongkos pulang-pergi, bahkan tak jarang untuk mengerjakan satu tugas pun ia harus rela mengeluarkan uang tabungannya.

Kesadaran bahwa pendidikan begitu penting baginya, dan kewajiban menuntut ilmu menjadi penyemangat Amanda untuk memperjuangkan keinginannya menjadi jurnalis. Sejak tahun 2014, ia mulai duduk di bangku perkuliahan.

Pendaftaran Ujian Masuk UIN Dibuka Hari Ini

Amanda paham bahwa perkembangan dunia tidak dapat dipungkiri akan bertambah maju. Menurutnya, menuntut ilmu sampai setinggi-tingginya itu penting. Orang yang berilmu dan dapat bermanfaat bagi masyarakat akan mempunyai derajat tersendiri. Jika ia tidak mengenyam pendidikan dengan baik, maka akan jauh tertinggal dibelakang. Ini semua dilakukannya lantaran memang sudah kewajibannya sebagai seorang anak untuk belajar dengan sungguh-sungguh demi membahagiakan kedua orangtuanya.

Amanda merasa bangga memiliki ayah yang tak memaksakan anaknya untuk mengikuti kehendaknya dalam menentukan masa depan. Ayah Amanda mempercayakan semua masa depan kepada anaknya masing-masing. Karena menurutnya, yang akan menjalani kehidupan itu anaknya bukan dirinya. Ia hanya perlu mengarahkan serta mendoakan apa yang dilakukan anaknya untuk meraih masa depan yang diinginkan. Termasuk pilihan yang dijalankan Amanda yang memilih untuk menggeluti dunia jurnalistik.

Ayah Amanda membiarkan anaknya untuk menempuh jalan kesuksesannya sendiri. Entah apa yang bakal dilakukan anaknya, asalkan itu pekerjaan yang halal dengan sepenuh hati orang tua akan mendukung dan senantiasa mendoakan. ”Kita tak akan tahu apa yang akan terjadi di masa depan, yang terpenting sekarang kita berusaha dan berdoa. Semua sudah ada yang menentukan,” itulah ucapan yang sering dilontarkannya kepada Amanda.

Gadis kelahiran 1997 ini tak pernah menyangka bisa melanjutkan studi di bidang jurnalistik. Sebelumnya Amanda hanya menjalani studi di bidang pariwisata ketika di Sekolah Menengah Kejuruan. Tentunya tidak ada keterkaitan sama sekali dengan dunia jurnalistik.

Amanda juga mengakui bahwa di sekolahnya sama sekali tidak ada bentuk kegiatan yang berkaitan dengan kegiatan jurnalistik. Sebelumnya juga ia tidak pernah mengikuti semacam seminar dan pelatihan jurnalistik. Ini adalah kali pertamanya ia mengenal dunia jurnalistik.

Meskipun begitu, Amanda tak patah semangat untuk mengejar mimpinya. Ia tahu bahwa pilihan untuk menjadi seorang jurnalis adalah hal yang tidak mudah. Baginya menjadi seorang jurnalis itu cukup berat. Seorang jurnalis harus lari ke sana ke mari mengejar narasumber dan memburu momen. Seorang jurnalis juga harus peka terhadap isu-isu sosial politik dan kritis dalam menyelesaikan kasus atau masalah sosial. Namun, menurutnya hal seperti itulah yang menarik dan membuatnya ingin sekali menjadi seorang jurnalis.

“Jurnalis itu keren, meskipun mereka dibayar oleh suatu perusahaan, tapi tugasnya adalah mengabdi kepada masyarakat,” ucapnya bersemangat. Amanda juga yakin bahwa dengan menjadi seorang jurnalis, wawasan dan pengetahuannya akan terus bertambah. Selalu yakin bahwa akan ada hasil yang luar biasa dari perjuangan yang sangat berat adalah hal yang diyakini oleh gadis berkacamata ini.

Tentukan tekad, perjuangkan mimpi, dan berusaha dengan ikhlas merupakan kunci dari kesuksesan. Amanda yakin, perlahan mimpinya akan segera terwujud seiring dengan usaha dan kerja keras yang dilakukannya. (Tulisan ini dikirim oleh Dwi Reka, mahasiswa Universitas Pancasila, Jakarta)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya