- VIVA/Jeffry Yanto
VIVA – PT Transportasi Jakarta sebagai penyedia bus TransJakarta bekerja sama dengan dua karoseri di kawasan Jawa Tengah, yakni Nusantara Gemilang di Kudus dan Laksana di Bergas, Semarang.
Laksana sebagai karoseri pertama membuat bus dengan bodi dan sub rangka berbahan metal, sedangkan Nusantara menggunakan bahan aluminium. Penggunaan bahan aluminium tentu mempunyai banyak keuntungan ketimbang metal.
Direktur Utama TransJakarta Budi Kaliwon mengatakan, harusnya harga bus berbahan aluminium lebih mahal harganya ketimbang bahan metal.
Tapi, karena ada kerja sama dengan Malaysia sebagai penyedia bahan aluminium,harga bus bisa dipangkas menjadi Rp2,1 miliaran.
"Panjang 12 meter dan mampu menampung beban maksimal 17 ribu kilogram. Mesinnya masih sama, Mercedes-Benz. Namun, bahan bakar akan lebih irit, ban tidak cepat habis karena bobotnya ringan, dan yang jelas tidak akan berkarat meskipun terendam banjir," ujarnya di Kudus, Jawa Tengah, Selasa, 13 Februari 2018.
Direktur Teknis dan Fasilitas PT Transjakarta, Wijanarko, mengatakan, penggunaaan bahan aluminium untuk menyambung rangka utama bawaan Mercedes-Benz yang masih berbahan metal.
"Bukan hanya bodi saja yang bahannya aluminium. Karena sub rangka aluminium, kami enggak perlu tukang las, menyambungnya hanya butuh baut. Dan jika sudah berumur, bahan aluminium ini bisa didaur ulang lagi,” jelasnya.
Bus TransJakarta dengan bahan metal umur pakainya hanya 10 tahun, sesuai dengan aturan Pemprov DKI. Namun, bus TransJakarta berbahan aluminium umurnya bisa 15 tahun lebih.
