- REUTERS/Stephen Lam
VIVA – Pasar otomotif dalam negeri diramaikan oleh beragam merek mobil seperti dari Jepang, China, Eropa, dan Korea. Melihat kondisi itu, pemerintah lewat Kementerian Perindustrian terus mendorong produsen melakukan investasi.
Jika merek Jepang, Eropa, dan China sudah menanamkan modalnya di Tanah Air, salah satunya yaitu membangun pabrik, saat ini pemerintah mendorong produsen kendaraan roda empat asal Korea Selatan, Hyundai untuk melakukan hal yang sama.
Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto, mengatakan, Indonesia dan Korea Selatan berpotensi untuk memperkuat kerja sama di bidang ekonomi, terutama peningkatan investasi sektor industri manufaktur.
"Yang diharapkan mampu mendorong perekonomian yang saling menguntungkan untuk kedua negara,” kata Airlangga dalam keterangannya di Jakarta, Senin 10 September 2018.
Ia menjelaskan, institusinya telah mendorong Hyundai Motor Corporation (HMC) agar meningkatkan investasinya di Indonesia. Apalagi, pihaknya tengah memacu produksi sedan bagi pasar ekspor seiring upaya terhadap penurunan pajak penjualan atas barang mewah atau PPnBM untuk sedan
“Kami sudah merekomendasikan jika pihak HMC ingin berinvestasi di Indonesia, dapat mencari strategi yang berbeda dengan para pesaingnya, sebagai contoh adalah mengisi pasar sedan,” tuturnya.
Sebelumnya, Deputy Marketing Director PT Hyundai Mobil Indonesia, Hendrik Widjaja mengatakan, rencana investasi pabrik merek Hyundai di Tanah Air masih dalam proses.
"Kami harapkan ada kerja sama dengan Hyundai Korea akan berjalan, mudah-mudahan lah lancar, mohon doanya saja, supaya nanti kami bisa menjalankan pabrik tersebut. Tetapi semua masih proses, belum ada informasi lebih jauh ya," ujar Hendrik belum lama ini.