- VIVA/Dian Tami
VIVA – Bagi sebagian orang, profesi ojek online menjadi sumber nafkah yang cukup berarti. Pekerjaan itu dilakoni, baik sebagai mata pencarian utama maupun sekadar mencari tambahan penghasilan.
Rupiah yang mereka dapat tak melulu dibarengi dengan kisah manis. Ada beberapa yang harus rela pasrah menerima cobaan berat, sementara terik matahari dan guyuran air hujan terus menerpa setiap hari.
Salah satu yang mengalaminya adalah seorang wanita bernama Penny Purwanti. Sudah lima tahun menekuni profesi ini, ibu berusia 37 tahun tersebut harus menghidupi keempat orang anaknya seorang diri.
Di awal menekuni pekerjaannya, anak bungsunya masih berusia satu tahun. Karena tak ada yang menjaga, Penny terpaksa membawanya. "Anak Gojek nih. Dulu setahun sudah ikut mamanya kerja," ujarnya di Jakarta Selatan, Rabu 28 November 2018.
Meski demikian, ia menegaskan, alasannya membawa anak bukan untuk mencari belas kasih penumpang. Ia juga tidak pernah membeberkan keadaan hidup yang jauh dari impiannya itu.
"Pendapatan bisa sampai Rp500 ribu kalau ramai. Pokoknya ada saja rezeki, sudah ada yang mengatur. Yang penting, jangan malas dan selalu bersyukur," tuturnya.
Penny juga sempat bercerita soal segudang pengalaman pahit. Salah satunya, tidak dibayar penumpang dan dibatalkannya pesanan, saat dia sudah terlanjur membayar.
"Saya pernah antar dan disuruh menunggu, saat harus dibayar. Setelah setengah jam, dia enggak datang-datang. Padahal, tarifnya lumayan, sekitar Rp67 ribu. Pernah juga saya sudah beli pizza seharga Rp280 ribu, tapi akhirnya dibatalkan. Saya hanya bisa menangis saja," kata dia.